Ulama merilis fatwa berdasarkan Al Quran atau sunnah (perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW).
"Diharamkan memberikan dukungan kepada musuh kafir [Israel] dalam upayanya memusnahkan umat Muslim di Gaza, dalam bentuk apa pun," ujar Qaradaghi dalam fatwanya seperti dikutip Middle East Eye pada Selasa (8/4).
"Diharamkan menjual senjata kepadanya, atau memfasilitasi transportasinya melalui pelabuhan atau jalur air internasional seperti Terusan Suez, Bab Al Mandab, Selat Hormuz, atau melalui jalur darat, laut, maupun udara lainnya."
"Komite [IUMS] mengeluarkan fatwa yang mewajibkan blokade udara, darat, dan laut terhadap penjajah sebagai bentuk dukungan terhadap saudara-saudara kita di Gaza," lanjutnya.
Pernyataan Qaradaghi juga didukung oleh 14 ulama Muslim terkemuka lainnya, yang mendesak seluruh negara Muslim untuk "meninjau kembali perjanjian damai mereka" dengan Israel, serta menyerukan umat Muslim di Amerika Serikat untuk menekan Presiden Donald Trump agar "menepati janji kampanyenya untuk menghentikan agresi dan mewujudkan perdamaian."
IUMS merupakan organisasi yang sebelumnya dipimpin oleh Yusuf Al Qaradawi. Berkantor pusat di Doha dengan kehadiran tambahan di Istanbul, Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) mengklaim mewakili puluhan ribu ulama dari seluruh dunia.
Organisasi ini didirikan pada tahun 2004 oleh Sheikh Yousef Al-Qaradawi, seorang ulama terkemuka namun kontroversial yang memimpin poros Ikhwanul Muslimin dan dikenal luas karena dukungannya terhadap aksi bom bunuh diri Hamas yang menargetkan warga sipil Israel.
Sumber: CNN
Artikel Terkait
Gempa Magnitudo 4.9 Guncang Meulaboh Aceh, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Raja Keraton Solo PB XIII Wafat: Timeline, Lokasi, dan Kronologi Meninggal di RS Indriati
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Diusulkan, Mensos Gus Ipul Tanggapi Penolakan
Subsidi Whoosh Dikritik: Jokowi Dituding Giring Opini ke Prabowo