PARADAPOS.COM - Pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah mengungkapkan pandangan tajamnya terkait kembali menguatnya isu dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, kemunculan isu ini bukan peristiwa yang berdiri sendiri, melainkan ada kekuatan besar yang mengorkestrasi narasi tersebut, di tengah berubahnya peta politik pasca-Pemilu 2024.
“Isu ijazah palsu Jokowi bukan angin lalu. Ada kekuatan besar yang memunculkannya kembali, dan itu muncul ketika Jokowi sudah tak lagi menjabat, namun pengaruhnya justru makin terasa dalam kekuasaan Prabowo,” kata Amir Hamzah dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (14/4/2025).
Kata Amir, kelompok yang mempersoalkan ijazah Jokowi ini bisa menggerakkan untuk memakzulkan Presiden Prabowo.
“Kalau Prabowo jatuh, Gibran yang menjadi presiden,” tegasnya.
Menurut Amir, selama ini Jokowi dikenal sebagai petugas partai dari PDIP.
Sejak awal karier politiknya sebagai Wali Kota Solo, lalu Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI dua periode, semua proses pencalonan Jokowi selalu difasilitasi dan didaftarkan oleh PDIP.
Termasuk, kata Amir, urusan administrasi seperti kelengkapan dokumen ijazah.
“Kalau hari ini ada kader PDIP seperti Beathor mempertanyakan ijazah Jokowi, itu agak ironis. PDIP-lah yang sejak awal mengusung dan mendaftarkan Jokowi dalam setiap kontestasi. Artinya, mereka juga yang bertanggung jawab terhadap keabsahan dokumen-dokumen itu,” terangnya.
Amir juga menyoroti kembali kasus wartawan Bambang Tri Mulyono, yang sempat menghebohkan publik dengan gugatan dugaan ijazah palsu Jokowi.
Alih-alih mendapat perlindungan hukum sebagai warga negara yang menyampaikan kritik, Bambang Tri justru dipenjara.
Artikel Terkait
Mantan Suami Bunuh Mantan Istri di Bandar Lampung Gara-gara Tuduh Selingkuh, Ini Kronologi Lengkapnya
Gempa Magnitudo 3.9 Guncang Mandailing Natal Sumut: BMKG Ungkap Lokasi & Kedalaman
Komisaris Transjakarta Ainul Yaqin Dikecam Publik Jepang, Desak Pemecatan!
Demo Komisaris Transjakarta Ancam Penggorokan Leher, Publik Jepang Desak Larangan Masuk