'Betulkah UGM Lindungi Jokowi Dengan Segala Cara?
Oleh: Sultan Nazir
Kagama
"Jangan berbohong pada perasaanmu. Cepat atau lambat, itu akan menjadi hal yang paling kamu sesali."
Saat mobil Es Em Ka di tampilkan di depan rumah dinas Walikota Solo Loji Gandrung saat itu Pak Jokowi masih menjabat Walikota.
Dipamerkan di hari minggu, saya sempat menyentuh.
"Luar biasa ini mobil, sempurna" untuk sebuah karya anak SMK. Dalam hati, "ini barang bohongan".
Prolog awal ini sebagai awal dimana posisi saya terhadap kasus tanggal 15 April 2025 kemarin.
Karena Relawan Gadjah Mada (Relagama) yang diwakili beberapa teman berusaha menjadi fasilitator yang baik.
Isu akan ada tim yang mempertanyakan status ijazah Jokowi bergulir lama sebagai respons percakapan luas dimasyarakat.
Kemunculan tim Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang berisi beberapa tokoh nasional ada Rizal Fadhilah, Egy Sujana, ada dr. Tifa, mas Roy Suryo, termasuk yang terakhir Bang Rismon persoalan semakin serius karena semua memiliki kapasitas untuk mempertanyakan status ijazah Jokowi.
Surat untuk melakukan audiensi dengan pihak rektorat sudah diajukan hanya siapa yang memfasilitasi belum ada.
Sehingga beberapa rekan kami di Relagama mengambil inisiatif untuk membuka komunikasi dengan rektorat.
Pertimbangan bukan hanya sekedar memfasilitasi pertemuan tapi juga agar gerakan massa yang banyak berdatangan bisa kita atur dengan baik.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Peredaran 645 Butir Obat Keras di Mimika: Tersangka Diserahkan ke Kejaksaan
APBN Pastikan Bantu Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh, AHY: Negara Hadir
Kritik Hendri Satrio soal Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Sindir Penegakan Hukum Lamban
Abdul Wahid Diciduk KPK: Kisah Pilu Gubernur Riau dari Kuli Bangunan ke Jerat Hukum