yang mencakup sektor keuangan syariah, makanan dan minuman halal, kosmetik halal, farmasi halal, perjalanan ramah untuk Muslim, serta media dan rekreasi bertema Islami.
Dalam laporan ini, Indonesia mempertahankan posisinya di The Global Islamic Economy Indicator pada 2022.
Negara ini menduduki peringkat keempat dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan sehat, di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirate Arab.
Pencapaian luar biasa juga terlihat dalam kategori makanan halal, di mana Indonesia naik dari peringkat keempat menjadi peringkat kedua di dunia.
Pertanyaan Gibran menyoroti pentingnya langkah strategis yang harus diambil oleh pemimpin dalam menghadapi tantangan dan peluang ekonomi global, terutama dalam konteks ekonomi Islam.
Sementara Cak Imin mungkin belum familiar dengan SGIE, isu ini membuka pintu untuk diskusi lebih lanjut tentang langkah konkret yang akan diambil untuk meningkatkan peringkat Indonesia dalam ranah ekonomi Islam.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nolmeter.com
Artikel Terkait
Pelaku Pengibar Bendera GAM di Lhokseumawe Diamankan Bawa Senpi Colt M1911 dan Sajam
Kebijakan Jokowi dan Dampak Karpet Merah untuk WN China di Indonesia: Analisis Lengkap
Bripda Muhammad Seili Tersangka Pembunuhan Zahra Dilla: Motif Cinta Segitiga & Kronologi Lengkap
Gempa Agam Sumbar M 4.7 Hari Ini: Pusat, Kedalaman & Dampak Terkini 2025