Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi diminta belajar dari Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) jika ingin tetap mengabdi kepada masyarakat.
Pengamat Citra Institute, Efriza menilai, pengabdian Jokowi kepada masyarakat tidak mesti menjadi ketua umum partai politik (parpol).
Pasalnya, Efriza memerhatikan adanya upaya agar Jokowi tetap eksis di dunia politik, dengan menjadikannya sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Semestinya Jokowi sudah purna tugas, jika ia ingin memberikan pengabdian kepada masyarakat, baik dan bijak jika berperan di dunia sosial, seperti Jusuf Kalla menjadi ketua PMI (Palang Merah Indonesia)," ujar Efriza kepada RMOL, Selasa 20 Mei 2025.
Menurutnya, wacana yang beredar tentang Jokowi bakal menjadi calon ketua umum terkuat dalam Pemilihan Raya PSI 2025, memunculkan adanya hasrat politik.
Magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS) itu memperkirakan, ada kepentingan politik Jokowi yang diusahakan untuk tetap langgeng.
"Jelas kepentingan Jokowi hanya untuk menjaga anak-anaknya agar bisa berpengaruh di politik nasional, sebab masih ada nama besar dirinya," demikian Efriza.
Sumber: rmol
Foto: Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JK)/Net
Artikel Terkait
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Benarkah Ada Sabotase Untuk Gagalkan Janji Prabowo?
Bangkit Dari Krisis Moneter, Ini Langkah Strategis BJ Habibie Stabilkan Rupiah dan Pulihkan Ekonomi Indonesia
The Institute for Ecosoc Rights: Pada 2014-2024 Terjadi Pelanggaran HAM Berat di Indonesia, 1 Juta Orang Tewas Secara Sunyi!
Membaca Manuver di Balik Arahan Jokowi “Prabowo-Gibran 2 Periode”