Sosok Pria Cepak Viral Coba Intimidasi Saksi Kasus Penembakan Siswa SMK Semarang, Bukan Oknum Polisi

- Jumat, 04 Juli 2025 | 13:15 WIB
Sosok Pria Cepak Viral Coba Intimidasi Saksi Kasus Penembakan Siswa SMK Semarang, Bukan Oknum Polisi



PARADAPOS.COM  - Sosok pria berambut cepak yang viral coba intimidasi saksi kasus penembakan siswa SMK Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy, akhirnya terungkap.

Pria tersebut bukanlah oknum polisi sebagaimana narasi beredar di media sosial.

Ia adalah staf dari kuasa hukum terdakwa Aipda Robig Zaenudin, yang bernama Bayu Arif.

Bayu dalam kesempatannya juga membantah telah melakukan percobaan intimidasi kepada saksi anak berinisial V.

Ia sengaja memerintahkan drivernya untuk menjaga V saat hendak masuk ke Pengadilan Negeri (PN) Semarang, pada Selasa (1/7/2025) kemarin.

“Driver kami saya minta menjaga saksi anak," katanya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/7/2025).

Lebih lanjut Bayu membeberkan, saksi V dihadirkan dalam persidangan atas permintaan kliennya.


Oleh karenanya, pihak Bayu memiliki kewajiban memberikan perlindungan, termasuk jelang sidang lanjutan.

“Saksi anak yang kemarin hadir itu atas permintaan penasihat hukum Aipda Robig."

"Kami tahu saksi anak harus dijaga. Tidak langsung dimasukkan ke pengadilan,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polrestabes Semarang, Komisaris Polisi (Kompol) Agung Setiyo Budi juga telah memberikan pernyatannya.

Ia mengaku, tidak mengenal pria cepak yang dituding sebagai polisi itu.

"Sementara belum tahu," tuturnya dikutip dari TribunJateng.com.

Berawal dari video viral

Video detik-detik ulah pria misterius menghalangi saksi kunci Gamma tersebar di media sosial hingga berujung viral.

Pada awal rekaman, terlihat Zainal Petir pasang badan berusaha melindungi kliennya V dari pria misterius itu.

Pria tersebut, tampak berusaha membawa V entah ke mana.

"Nggak boleh lo mas," tegas Zainal Petir, dikutip dari kanal YouTube Tribun Jateng, Kamis (3/7/2025).

Zainal Petir lalu menanyakan alasan pria tersebut hendak membawa V.

"Kenapa, kenapa? Ada apa ini?" tanya dia.

"Mboten nopo-nopo (tidak apa-apa)," jawab pria misterius.

Pria misterius terus memepet V dan Zainal Petir hingga memasuki gedung pengadilan.

Pria misterius baru pergi saat Zainal Petir menunjukkan surat kuasa, yang menunjukkan bahwa dirinya adalah kuasa hukum resmi untuk V.

"Sudah pulang saja mas," suruh Zainal Petir.

Berdasarkan narasi yang beredar, diduga pria misterius itu adalah oknum polisi.

Ia diduga hendak melakukan intimidasi kepada V.

Kesaksian V meringankan korban
Zainal Petir dalam kesempatannya mengatakan, V adalah saksi yang meringankan Gamma.

Saksi V dihadirkan atas permintaan terdakwa Aipda Robig Zaenudin.

"Dalam kesaksian itu sangat menguntungkan pihak korban bukan pihak terdakwa," urainya.

Zainal Petir melanjutkan, dalam sidang sebelumnya, saksi V dikonstruksikan seolah-olah terkena sabetan senjata tajam.


Pada saat kejadian, terdakwa disebut sedang menyelamatkan V dari serangan Gamma.

"Padahal V itu tidak terkena apapun dan tidak terjadi tawuran. Dan tidak ada tawuran," kata Zainal Petir.

Kesaksian V ini menjadi penting dalam sidang karena beredar isu Gamma terlibat tawuran hingga mengancam orang lain.

Hal itu menjadi dalih terdakwa untuk melepaskan tembakan ke arah Gamma.

Diduga oknum polisi

Zainal Petir secara terang-terangan menuding pria misterius yang menghadang adalah oknum polisi.

Ia mendapatkan informasi, oknum merupakan anggota Polrestabes Semarang, kerja di Satuan Reserse Narkoba, sekaligus teman dari terdakwa.

Zainal Petir juga menyayangkan aksi ada pihak yang menghalanginya saat hendak mendampingi saksi V.

"Ketika saya ajak masuk malah disandera tidak boleh saya ajak (saksi V)."

"Makanya saya bawa, saya rangkul anaknya tapi polisi, tetap gondeli megangi," jelas dia.

"Jadi menurut saya itu polisi enggak profesional ya. Mestinya ketika sudah menguasakan orang tuanya kepada saya, ya enggak boleh polisi menghalang-halangi," tambah Zainal Petir.

Zainal Petir juga mengungkap, sehari sebelum sidang, rumah saksi V didatangi 2 anggota polisi.


Kala itu, aparat bertemu paman dari saksi V.

Polisi meminta agar pihak keluarga tidak memberitahu Zainal Petir soal sidang lanjutan.

"Besok enggak usah ngabarin aja ke Pak Zainal Petir," kata Zainal Petir menirukan perkataan polisi kepada keluarga V.

"Kan aneh ini. Ini enggak benar nih. Menurut saya polisi itu ada apa sih?"

"Pertanyaan saya, ada apa saksi V itu justru tidak boleh secara leluasa untuk saya dampingi. Kalau seperti itu kan nampaknya ada sesuatu yang tidak beres," tandasnya

Sumber: Tribunnews 

Komentar