WNI Madura Dikeroyok 9 Pekerja Bangladesh di Malaysia, Korban Nyaris Tewas

- Rabu, 16 Juli 2025 | 13:45 WIB
WNI Madura Dikeroyok 9 Pekerja Bangladesh di Malaysia, Korban Nyaris Tewas


PARADAPOS.COM -
Kabar menggegerkan datang dari negeri jiran. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Madura jadi korban pengeroyokan brutal oleh sembilan pekerja asing, diduga kuat dari Bangladesh, di Bangsar, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin (14/7/2025). Jangan kaget, ada drama di balik insiden ini!

Sempat beredar kabar liar, korban dikabarkan tewas. Namun, Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, buru-buru meluruskan. "Korban tidak meninggal dunia sebagaimana isu yang sempat beredar," tegas Hermono di Kuala Lumpur, Rabu (16/7/2025).

Meski begitu, kondisinya memang sempat kritis. "Orang asal Madura, Sampang," kata Hermono, harus dilarikan ke rumah sakit. Tapi syukurlah, kini ia sudah boleh pulang. Bahkan, hari ini jadi momen spesial. "Sudah keluar RS. Korban hari ini pas ulang tahun," imbuh Dubes Hermono. Sebuah kado ulang tahun yang pahit, tapi setidaknya nyawa selamat.

Sebelumnya, jagat media sosial dihebohkan video pengeroyokan itu. Terlihat jelas sembilan orang berhelm proyek kuning, bak preman, mengeroyok korban pakai bilah besi di lokasi proyek. Sadis!

Teguran Berujung Bogem Mentah, Pelaku Langsung Diciduk!


Dubes Hermono menjelaskan, laporan pengeroyokan itu diterima pada Senin (14/7/2025) dari salah satu pegawai proyek. Pemicunya? Cuma masalah sepele: kesalahpahaman akibat teguran soal kebisingan. "Karena merasa tidak terima lalu dikeroyok," kata Dubes. Sepele tapi berujung brutal.

Berita baiknya, kepolisian Malaysia bertindak cepat. Polis Diraja Malaysia (PDRM) sudah menciduk sembilan pelaku pengeroyokan. Mereka kini mendekam di balik jeruji besi, dijerat pasal pidana dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

"Ini sudah ditahan. Biar kepolisian Malaysia yang melakukan tindakan penegakan hukum. Jangan orang-orang Madura yang melakukan tindakan sendiri-sendiri. Kami akan monitor proses penegakan hukumnya," tegas Dubes Hermono.

PDRM daerah Brickfields, Kuala Lumpur, bahkan merilis keterangan resmi. Sembilan pelaku berusia 24-37 tahun diamankan, dan barang bukti seperti helm keselamatan proyek kuning serta bilah besi disita. Jelas sudah ini bukan isapan jempol.

Wanti-wanti untuk Komunitas Madura di Malaysia


Terpisah, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani turut menyampaikan keprihatinan mendalam. Ia masih menanti penjelasan resmi dari pihak berwenang.

Mencegah bara api membesar, Dubes Hermono sudah bergerilya. Ia berbicara dengan para tokoh Madura di Malaysia, mengimbau komunitas Madura di sana agar tak terpancing dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum pada polisi.

Informasi terakhir, para tokoh Madura di Kuala Lumpur akan menggelar pertemuan malam ini. Tujuannya satu: meredam gejolak dan memastikan semua pihak menahan diri.

Semoga ketegangan ini mereda dan keadilan benar-benar ditegakkan.

Sumber: inilah

Komentar