Bentrok Dengan FPI di Pemalang, Siapa Sebenarnya PWI-LS: Pembenci Keturunan Nabi?

- Kamis, 24 Juli 2025 | 07:55 WIB
Bentrok Dengan FPI di Pemalang, Siapa Sebenarnya PWI-LS: Pembenci Keturunan Nabi?


Isu ini menjadi salah satu pilar perjuangan mereka, didasari keprihatinan atas ancaman disintegrasi bangsa oleh gerakan yang menggunakan klaim zuriat Nabi sebagai legitimasi.


“Kami PWI menegaskan perjuangan Walisongo, masalah yang berkaitan dengan Klan Ba ‘Alawi (mengaku bernasab ke Rasulullah) kita tegas menolak nasabnya terputus dan secara scientific itu tidak tersambung dengan Rasulullah,” tegas Gus Abbas.


Ia bahkan memperingatkan masyarakat agar tidak mudah mengadopsi ajaran baru yang dibawa oleh kelompok-kelompok tersebut.


"Diharapkan rakyat Indonesia ini mengerti akan keadaan, siapa dirinya dan leluhurnya jangan sampai mengadopsi ajaran baru yang belum tentu lebih baik," ujarnya.


Sikap tegas ini diperkuat oleh Wakil Ketua Umum PWI-LS, KH Imaduddin Utsman Al Bantani


Menurutnya, fokus utama organisasi adalah menjaga ajaran Walisongo yang luhur, toleran, dan penuh tenggang rasa sebagai esensi dari Islam Rahmatan Lil 'alamin.


“Ajaran walisongo antara lain kebangsaan yang luhur, toleran saling menghargai tenggang rasa ini menjadi konsen untuk dijaga dan disadarkan kepada masyarakat bahwa ini sebenarnya ajaran Islam Rahmatan Lil alamin,” tegasnya.


Dengan platform ideologis yang begitu tajam—menjaga NKRI, melawan radikalisme transnasional, dan secara terbuka menantang legitimasi nasab Ba 'Alawi—bentrokan di Pemalang seolah menjadi manifestasi nyata dari garis perjuangan yang telah mereka deklarasikan sejak awal.


Pendiri Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah:


1. KH Abbas Billy Yachsy: Ketua Umum PWI-LS dan Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon.


2. KH Imaduddin Utsman Al Bantani: Wakil Ketua Umum PWI-LS yang aktif menyuarakan visi organisasi.


3. Kyai Syarifudin Tegal: Salah satu tokoh pendiri dari Tegal yang turut membidani lahirnya PWI-LS.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar