Diundang Orasi Ilmiah di UI, Ini Pemikiran Profesor Berkowitz Yang Dianggap Pro Zionis

- Senin, 25 Agustus 2025 | 10:50 WIB
Diundang Orasi Ilmiah di UI, Ini Pemikiran Profesor Berkowitz Yang Dianggap Pro Zionis

Ia menunjukkan bahwa argumen-argumen yang disajikan dalam kontroversi armada kapal Gaza untuk mengutuk blokade Israel atas Gaza sebagai tindakan yang melanggar hukum.

Dalam kedua kasus tersebut, menurut Bekowitz hasilnya adalah memberi penghargaan kepada teroris melalui sebuah pelanggaran berat terhadap hukum perang internasional. 

Laporan itu sengaja menghapus perbedaan antara objek sipil dan militer dan menghukum negara-negara demokrasi liberal—khususnya Israel dan Amerika Serikat—yang menempatkan prajurit dan penduduk sipil mereka pada risiko yang lebih tinggi dalam upaya untuk berperang secara sah.

Berkowitz diketahui lahir dari keluarga Yahudi dan menghabiskan masa kecilnya di Deerfield, Illinoi

Ia lulus dari Swarthmore College dengan gelar Bachelor of Arts dalam sastra Inggris pada tahun 1981 dengan pujian tinggi dan memperoleh gelar Master of Arts dalam filsafat dengan pujian dari Universitas Ibrani Yerusalem pada tahun 1985.

Ia kemudian menyelesaikan studi pascasarjana di Universitas Yale, menyelesaikan gelar Ph.D. dalam ilmu politik dengan pujian pada tahun 1987, dan memperoleh gelar Juris Doctor (J.D.) dari Sekolah Hukum Yale pada tahun 1990.

Peter Berkowitz adalah Peneliti Senior Tad dan Dianne Taube di Hoover Institution, Universitas Stanford

Pada periode 2019-2021, beliau menjabat sebagai Direktur Staf Perencanaan Kebijakan Departemen Luar Negeri, dan penasihat senior untuk Menteri Luar Negeri.

Ia adalah penerima Bradley Prize tahun 2017. Berkowitz adalah kolumnis untuk RealClearPolitics. Ia menjabat sebagai direktur studi untuk The Public Interest Fellowship.

Banyak tulisan yang ditelurkannya seperti Constitutional Conservatism: Liberty, Self-Government, and Political Moderation (Hoover Institution Press, 2013); Israel and the Struggle over the International Laws of War (Hoover Institution Press, 2012); Virtue and the Making of Modern Liberalism (Princeton University Press, 1999); dan Nietzsche: Etika Seorang yang Tidak Bermoral (Harvard University Press, 1995).

 Profesor Universitas Indonesia Heri Hermansyah mengaku kecolongan dengan kehadiran Peter Berkowitz. Pihak kampus tidak melakukan cek latar belakang terlebih dahulu. 

"Kecolongan tidak melakukan background check, sama sekali gak kepikiran urusan Zionis," ujarnya, Ahad (24/8/2025).

Menurut Rektor UI, sederhananya, acara tersebut merupakan kegiatan induksi buat mahasiswa pascasajarna. UI menghadirkan akademisi dan alumni dari universitas terkemuka di dunia. 

"Kita hadirkan akademisi Stanford University bidang soshum humanitarian dan alumni MIT bidang STEM untuk induksi research university bagi mahasiswa pasca," ujarnya.

"Dan (acara itu) bahkan ditambahkan pelepasan 285 dosen dan mahasiswa ekspedisi patriot supaya mahasiswa pascakita bisa berkontribusi nyata di tahun 2026 kelak di program patriot," katanya menambahkan.

UI, jelas Profesor Heri, menegaskan posisinya mendukung penuh kemerdekaan Palestina. "Palestina Merdeka !!!"

Sumber: Republika

Halaman:

Komentar