Selain itu satpam lainnya yakni Suparman saat kejadian mengatakan hanya ada asisten rumah tangga (ART) dan keamanan yang berada di rumah mewah Eko Patrio.
Suparman menambahkan ART Eko sudah diamankan dan dalam keadaan baik pasca penjarahan berlangsung.
" (ART saat kejadian) Di dalam," ujar Suparman.
Detik-detik rumah Eko Patrio disatroni massa
Kediaman legislator, Sekjan PAN sekaligus komedian Eko Patrio di Jalan Karang Asem I, kawasan Kuningan, Jakarta, menjadi sasaran penjarahan ratusan massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Heri mengungkapkan kronologi mencekam itu berlangsung dalam tiga gelombang.
“Jadi semalam itu massa udah mulai berkumpul dari jam 21.00 WIB. Jam 22.00 itu gelombang pertama merangsek masuk, karena pertahanan TNI dan keamanan kita juga terbatas. Massa jumlahnya ratusan, nggak terbendung,” ujar Heri saat ditemui, Minggu (31/8/2025).
Gelombang kedua yang terjadi sekitar pukul 23.35 WIB disebut Heri lebih brutal.
Menurutnya, semua isi rumah Eko Patrio ludes dijarah, mulai dari barang elektronik, perabotan, hingga bahan dapur.
“Barang-barang semua yang ada di dalam itu habis terkuras tanpa terkecuali. Sampai jagung, sawi, bumbu dapur, itu yang sepele aja diangkut. Nggak ada sisa,” ungkapnya.
Sementara itu, gelombang ketiga terjadi sekitar pukul 02.30 WIB.
Namun, massa akhirnya mundur setelah perwakilan mereka mengecek langsung kondisi rumah dinyatakan sudah ludes dijarah.
“Gelombang ketiga itu kita halau. Kita ambil perwakilan tiga orang masuk ke rumah, mereka lihat sendiri kalau memang udah nggak ada barang sama sekali. Setelah itu situasi kondusif, meski masih ada sebagian yang bertahan karena penasaran,” tutur Heri.
Heri memperkirakan total massa yang menyerbu rumah Eko mencapai lebih dari 500 orang.
“Informasi itu 500 lebih. Dari Babinsa kita tuh dapat info, massa juga merangsek ke Plaza Grande, apartemennya Pak Uya,” katanya.
Dari pantauan, rumah Eko Patrio kini tampak kosong dan tertutup rapat.
Pintu utama disegel dengan besi panjang, sementara pecahan kaca berserakan di sekitar lokasi.
👇👇
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Febri Tewaskan Wanita Hamil di Hotel Palembang, Ini Kronologi Kencan Mautnya
Agus Pambagio Ungkap Pengalaman Pahit: Kaki Diinjak Wantimpres Usai Tolak Proyek Kereta Cepat Jokowi
Rp 10 Miliar Uang Korupsi Chromebook Dikembalikan ke Negara, Ini Kata Kejagung!
Luhut Buka Suara Soal Utang Whoosh: Benarkah Tak Ada Transportasi Publik di Dunia yang Untung?