Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa Terancam Reshuffle, Ini Analisis Intelijen dan Geopolitik
Ketegangan politik memanas di tubuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa menjadi sorotan setelah menolak penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Whoosh. Keputusan ini memicu reaksi keras dari DPR dan menimbulkan ketegangan serius di kabinet.
Analisis Intelijen: Posisi Politik Purbaya Dinilai Lemah
Pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah menilai langkah Purbaya berisiko tinggi secara politik. "Purbaya bukan orang partai, tidak punya jaringan perlindungan di DPR. Ia sangat lemah secara politik dan mudah diserang. Sekarang Komisi XI sudah mulai menyorotnya. Dalam bahasa intelijen, itu tanda-tanda operasi tekanan yang terstruktur," ujarnya.
Sumber Konflik: Penolakan Pembayaran Utang Whoosh dengan APBN
Masalah bermula ketika Purbaya secara terbuka menolak wacana pemerintah menggunakan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Menurutnya, beban tersebut seharusnya ditanggung oleh pihak konsorsium dan pemegang saham — bukan rakyat melalui anggaran negara.
Reaksi DPR dan Ancaman Tekanan Politik
Pernyataan Purbaya langsung memicu reaksi keras. Komisi XI DPR menilai Purbaya bersikap kaku dan kurang komunikatif. Beberapa anggota dewan menuding pernyataannya "berpotensi mengganggu proyek strategis nasional". Sumber internal DPR menyebut sejumlah fraksi sudah menyiapkan rapat dengar pendapat khusus untuk membahas langkah Purbaya.
Dua Kekuatan Besar yang Dihadapi Purbaya
Menurut Amir Hamzah, Purbaya kini berhadapan dengan dua kekuatan besar: mantan Presiden Joko Widodo (yang masih punya pengaruh besar pasca Pilpres 2024) dan Luhut Binsar Pandjaitan, tokoh utama dalam proyek infrastruktur strategis.
"Purbaya menolak mekanisme pembiayaan yang selama ini dikelola kelompok pro-Luhut. Ini jelas benturan kepentingan besar. Kalau Purbaya bersikeras, dia akan diisolasi politiknya, lalu disikat lewat isu kinerja," kata Amir.
Tiga Tahapan Pola Tekanan Politik
Amir Hamzah menggambarkan tiga tahapan pola tekanan yang sedang berjalan:
Tahap 1: Politisasi Media
Narasi yang menyerang Purbaya mulai muncul di sejumlah pemberitaan, menuding Kemenkeu lamban dan tak seirama dengan kabinet.
Artikel Terkait
Ijazah Asli Jokowi Sempat Diperlihatkan, Ini Reaksi Mengejutkan dari Relawan PROJO
Soeharto Layak Jadi Pahlawan? Kritik Pedas PDIP yang Bikin Gregetan
Roy Suryo Bongkar Kejanggalan Ijazah Jokowi dari KPU: Tanda Tangan Misterius Ditutupi!
Oknum Pajak Peras Wajib Pajak Rp 10 Juta, Menkeu Sri Mulyani Geram!