PARADAPOS.COM - Vian Ruma (30), aktivis yang aktif dalam gerakan penolakan proyek geotermal di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, ditemukan meninggal dengan posisi tergantung di sebuah pondok.
Menurut keluarga, ada kejanggalan dalam kematian Vian. Mereka meminta polisi menyelidiki kematian itu.
Marlon Ruma, adik kandung korban, lewat sambungan telepon pada Minggu (7/9/2025) mengatakan, Vian ditemukan meninggal dengan posisi tergantung pada Jumat (5/9/2025).
Lokasinya di dalam sebuah pondok di tengah kebun yang berada di Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.
Di lokasi itu ditemukan sepeda motor miliknya yang diparkir di luar pondok serta telepon genggam yang tergeletak tak jauh dari posisi korban.
Korban sudah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Ngera, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, Sabtu (6/9/2025).
Menurut Marlon, banyak kejanggalan yang ditemukan dalam peristiwa itu. Contohnya, tali yang terlilit di leher korban adalah tali sepatu.
Begitu juga posisi kaki korban yang menyentuh lantai. Jika dalam kondisi itu, korban tidak mungkin meninggal.
Di lokasi kejadian juga ditemukan bercak darah. Temuan ini semakin menguatkan keyakinan keluarga bahwa korban diduga mengalami kekerasan.
”Kami berharap aparat kepolisian segera mengungkap kasus ini secara terang,” ucap Marlon.
Ia menuturkan, selama hampir sepekan, Vian hilang kontak. Sehari-hari, Vian bekerja sebagai guru Matematika di SMP Negeri Nangaroro.
Ia baru saja lulus sebagai aparatur sipil negara (ASN) dengan status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).
Selama ini, Vian tidak pernah menunjukkan ada masalah serius. Ia terlibat aktif dalam kegiatan di gereja ataupun aktivitas sosial lain.
Keluarga tidak terima jika Vian disebut mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kami tidak percaya,” ucapnya.
Aktivis tolak geotermal
Eda Tukan, sahabat Vian yang terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, mengatakan, Vian salah satu anak muda yang berani memperjuangkan penolakan terhadap proyek geotermal di Pulau Flores.
Artikel Terkait
Dibongkar Mahfud MD: 5 Pejabat Jokowi Dipecat Gara-gara Tolak Proyek Kereta Cepat Whoosh
Demo Pilkades Sampang Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Massa
Vonis 4 Tahun Bui untuk 4 Bos Perusahaan dalam Kasus Korupsi Impor Gula Rugikan Negara Rp578 Miliar
Whoosh Rugi Triliunan? Ini Solusi Demokratisasi BUMN Sesuai Amanat Konstitusi