paradapos.com - Penanggalan Masehi, juga dikenal sebagai Kalender Gregorian, merupakan sistem penanggalan yang paling umum digunakan di dunia saat ini.
Namun, perjalanan panjang menuju penanggalan ini melibatkan evolusi, reformasi, dan perubahan yang beragam.
Mari kita telusuri sejarahnya, dari awal mula perhitungan waktu hingga terbentuknya sistem penanggalan Masehi yang kita kenal saat ini.
Baca Juga: 10 Lagu Terpopuler Nike Ardilla, Top 1 Bintang Kehidupan Puluhan Juta Kali Diputar
1. Kalender Romawi: Basis Pembentukan Masehi
Penanggalan Masehi berasal dari Kalender Romawi yang awalnya didasarkan pada kalender lunar.
Kalender Romawi asli memiliki 10 bulan, dimulai dari Martius hingga Desember.
Namun, Romawi kemudian memasukkan dua bulan tambahan, yaitu Januari dan Februari, untuk menyelaraskan kalender dengan tahun matahari.
Baca Juga: Pemicu Mahasiswa di Aceh Usir Pengungsi Rohingya Diduga Karena Ujaran Kebencian di Media Sosial Ini
2. Reformasi Kalender Yulius Caesar: Julii Calendar
Pada tahun 45 SM, Julius Caesar memperkenalkan reformasi pada Kalender Romawi.
Bersamaan dengan ahli matematika dan astronomi Aleksandria, Sosigenes,
Caesar memperkenalkan sistem penanggalan yang lebih akurat, disebut sebagai Kalender Yulius atau Julii Calendar.
Kalender ini memasukkan tahun kabisat setiap empat tahun untuk mengkompensasi tahun matahari yang sebenarnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
10 Akun Instagram dengan Followers Terbanyak di Indonesia 2025
Air Mata Wakil Kepala BGN Minta Maaf atas Kasus MBG
Siluet Hitam Inisial J Dilantik jadi Ketua Dewan Pembina PSI
Breaking News: Purbaya Pastikan Tarif Cukai Rokok Tak Naik di 2026