PARADAPOS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui adanya kucuran dana korupsi kuota haji tahun 2024 yang diterima oleh para pimpinan di Kementerian Agama (Kemenag).
KPK mensinyalkan pimpinan itu paling tinggi di level menteri agama (menag) periode 2020-2024 Yaqut Cholil Qoumas.
"Pucuk (pimpinan) ini kalau di direktorat, ujungnya kan direktur. Kalau di kedeputian, ujungnya ya deputi. Terus begitu kan, seperti itu. Kalau di kementerian, ujungnya ya menteri," kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Meski begitu, Asep enggan menyebutkan secara gamblang mengenai sosok pucuk pimpinan penerima uang haram itu.
Kasus permainan kuota haji khusus terjadi pada era menag Yaqut Cholil Qoumas.
KPK hanya menerangkan penerimaan sesuatu tersebut memang tak selalu melalui pucuk pimpinan itu. Pasalnya penerimaan dapat diperoleh melalui asistennya.
"Menerima sesuatu atau tidak menerima sesuatu itu tidak harus juga selalu diterima oleh yang bersangkutan. Gini, saya punya asisten. Misalkan ini ya, asisten," ujar Asep.
Oleh karena itu, KPK mencecar pihak penerima fulus haram tersebut agar dapat mentersangkakan pucuk pimpinan yang bermasalah di kasus kuota haji.
Sehingga walau tak menerima uang secara langsung, tapi pimpinan itu menikmati uang haram.
"Jadi masalah menerima langsung dan lain-lain, kita akan nanti tentu menjadi salah satu bahan bagi kita untuk membuktikan itu," ujar Asep.
Sebelumnya, KPK mengungkap dugaan asosiasi yang mewakili perusahaan travel melobi Kemenag supaya memperoleh kuota yang lebih banyak bagi haji khusus.
KPK mengendus lebih dari 100 travel haji dan umrah diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi kuota haji ini. Tapi, KPK belum merinci ratusan agen travel itu.
KPK menyebut, setiap travel memperoleh jumlah kuota haji khusus berbeda-beda. Hal itu didasarkan seberapa besar atau kecil travel itu.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Kronologi Pemukulan Kepala Dapur SPPG yang Viral
Soeharto Calon Pahlawan Nasional 2025: Proses, Kriteria, dan Kontroversi
Mahfud MD Beberkan Fakta Jaminan Rahasia Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh
Biaya Haji 2026 Turun Rp 2 Juta, Ini Besaran dan Syaratnya