Dipecat PDIP dari DPRD Gorontalo, Wahyudin Moridu Pilih Kembali Jadi Sopir Truk

- Minggu, 21 September 2025 | 11:55 WIB
Dipecat PDIP dari DPRD Gorontalo, Wahyudin Moridu Pilih Kembali Jadi Sopir Truk


PARADAPOS.COM -
Nama Wahyudin Moridu, mantan anggota DPRD Gorontalo, tengah ramai diperbincangkan publik.

Hal ini bermula dari beredarnya sebuah video live yang memperlihatkan dirinya melontarkan pernyataan kontroversial.

Dalam video tersebut, ia dengan enteng menyebut akan "merampok uang negara" yang kemudian membuat publik geram.

Ucapan tersebut dianggap tidak pantas keluar dari mulut seorang pejabat publik.

Banyak pihak, termasuk aktivis mahasiswa, menilai bahwa sikap tersebut mencederai kepercayaan rakyat terhadap lembaga legislatif.

Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Gorontalo, Sumarti Puspa Sari Mokoginta, bahkan menegaskan bahwa anggota dewan yang terang-terangan mengaku menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi jelas tidak layak dipercaya.

"Pejabat publik yang tidak punya etika. Kami mendesak BK harus menindak secepatnya Aleg seperti ini, bila perlu keluarkan rekomendasi pemberhentian dari anggota DPRD. Pejabat publik yang bangga pamer dengan uang negara tidak layak dipercaya,” ujarnya.

Ia menyebut, tindakan tegas harus diberikan agar kasus serupa tidak kembali terulang.

Resmi Dipecat, Wahyudin Kembali Jadi Sopir
Kontroversi itu pun berujung pada keputusan pemecatan Wahyudin Moridu dari DPRD Gorontalo.

Tidak lagi menyandang jabatan publik, Wahyudin menyampaikan bahwa dirinya akan kembali bekerja sebagai sopir truk, profesi yang pernah ia jalani sebelum masuk dunia politik.

"Saya mulai dari nol lagi, jadi sopir truk lagi," ucap Wahyudin dalam siaran live TikTok, Minggu, 21 September 2025.

Meski kehilangan jabatan, Wahyudin menegaskan bahwa dirinya tidak akan merubah pergaulan.

Ia ingin tetap membaur dengan masyarakat sebagaimana sebelum dirinya menjadi anggota dewan.

Di tengah badai kritik, Mega Nusi, istri Wahyudin, memberikan dukungan penuh kepada suaminya.

Ia menyatakan siap mendampingi Wahyudin menjalani kehidupan baru tanpa jabatan politik.

Dukungan keluarga menjadi penopang utama bagi Wahyudin untuk bangkit setelah kasus ini mencoreng namanya di publik.

Tak berhenti di situ, Wahyudin menyebut dirinya akan tetap hadir di depan Gedung DPRD Gorontalo saat masyarakat melakukan aksi demonstrasi pada Senin 22 September 2025.

Kehadirannya bukan untuk membela diri, melainkan meminta maaf sekaligus berpamitan kepada rekan-rekan serta staf di kantor DPRD.

"Saya akan hadir di demo itu untuk meminta maaf. Saya akan datang ke sana sekaligus akan berpamitan kepada seluruh staf saya di kantor," ungkapnya.***

Sumber: konteks

Komentar