PARADAPOS.COM - Apakah penyebab kebangkrutan Sri Lanka sudah terjadi di Indonesia?
Pada 2022 lalu, Sri Lanka menyatakan diri telah bangkrut.
Kondisi ini menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap warganya.
Kekurangan makanan, tidak ada listrik, hingga gizi buruk menimpa banyak penduduk Sri Lanka akibat kondisi negaranya yang memprihatinkan.
Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan Sri Lanka bisa sampai bangkrut?
Menilik Alasan Sri Lanka Bangkrut
1. Hutang Luar Negeri Banyak
Kebangkrutan Sri Lanka dipicu oleh kegagalan membayar utang luar negeri senilai US$50,72 miliar dan kehabisan cadangan devisa yang membuat negara tak mampu membiayai impor barang-barang pokok, termasuk bahan bakar.
2. Sektor Pariwisata Anjlok
Gelombang awal krisis ekonomi di Sri Lanka sudah dimulai sejak 2019, ketika sektor pariwisata Sri Lanka mulai goyah akibat serangan bom ekstremis.
Situasi semakin parah dengan datangnya pandemi COVID-19, yang melumpuhkan sektor pariwisata dan menggerogoti cadangan devisa negara.
3. Kebijakan Pemerintah yang Salah
Kebijakan pemerintah yang keliru seperti pemotongan pajak dan larangan impor pupuk kimia, turut mempercepat kejatuhan ekonomi Sri Lanka.
Tujuan utama Gotabaya Rajapaksa membuat larangan impor pupuk sintetis ini sebenarnya baik, agar petani beralih ke pupuk alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan.
Namun kebijakan tidak diimbangi dengan kebijakan strategis terkait peningkatan kapasitas produksi pupuk organik dalam negeri.
Alhasil, kebijakan ini menghancurkan sektor pertanian dan membuat produksi pangan anjlok.
Artikel Terkait
Bobibos Biofuel RON 98 dari Jonggol: Solusi BBM Murah Rp 4 Ribu Setara Pertamax Turbo
ESDM Ingatkan Aturan BBM ke Bobibos: Ekspansi SPBU Harus Penuhi Uji Kelayakan
Rahmah El Yunusiyyah: Pendiri Pesantren Putri Pertama di Asia Tenggara, Kini Pahlawan Nasional
Cara Menulis Artikel SEO yang Optimal: Panduan Lengkap untuk Pemula