"Semua ruas jalan di Indonesia ada uang rakyat di dalamnya. Karena itu, Komisi III mendesak Kapolda Sumut dan jajarannya menindak tegas pihak yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan masyarakat," lanjut legislator asal Aceh tersebut.
Di sisi lain, Bobby Nasution buka suara atas kritik yang ditujukan kepadanya. Ia menegaskan tidak pernah menargetkan daerah tertentu, melainkan fokus untuk mengoptimalkan potensi pendapatan daerah.
"Kalau saya yang dihujat enggak apa-apa. Mau dibilang kita enggak ada duit enggak apa-apa, kekurangan duit enggak apa-apa," ucap Bobby usai acara launching UHC Prioritas, Senin (29/9/2025).
Ia juga menekankan agar pemerintah kabupaten dan kota ikut mendata perusahaan yang beroperasi di Sumut namun menggunakan kendaraan berpelat luar provinsi.
"Saya menekankan pada seluruh bupati, wali kota, tolong kalau di daerahnya ada perusahaan yang beroperasi di wilayah Sumut, tapi kendaraan operasionalnya di luar pelat dari Sumut tolong didata," jelasnya.
Polemik ini semakin ramai setelah video penyetopan kendaraan berpelat Aceh viral di media sosial. Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem kemudian meminta warganya tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Ia menegaskan Aceh tidak akan memulai konflik, tetapi tidak akan tinggal diam jika aspek hukum dilanggar.
Artikel Terkait
KPK Sita 24 Sepeda & Jeep Rubicon Milik Direktur RSUD Ponorogo, Diduga Hasil Korupsi
Istri Kasat Lantas Polres Batu Diduga Tahu Aset Korupsi Heri Gunawan, KPK Beberkan Fakta
Jadwal & Rute Kirab Penobatan Gusti Purbaya Jadi Pakubuwono XIV 2025
Evaluasi 6 Bulan Pemerintahan: Proyek Whoosh, Isu Gibran RI 2, dan Polemik Utang BUMN