Beredar Kabar PWI-LS Tolak Safari Dakwah Habib Umar bin Hafidz, Akan Digeruduk dan Dibubarkan?

- Kamis, 02 Oktober 2025 | 11:20 WIB
Beredar Kabar PWI-LS Tolak Safari Dakwah Habib Umar bin Hafidz, Akan Digeruduk dan Dibubarkan?

Kunjungan Habib Umar ke Indonesia selalu menjadi magnet ribuan jamaah.


Jadwal safari dakwah tahun ini pun sudah diumumkan oleh Majelis Rasulullah SAW dan beberapa panitia lokal, dengan agenda tabligh akbar, rauhah, hingga dars subuh di sejumlah kota besar.


Ancaman penolakan—meski belum resmi—bisa menjadi titik rawan jika tidak segera ditangani. 


Ajakan di media sosial berpotensi mengumpulkan massa yang termobilisasi untuk melakukan aksi di lapangan. 


Jika tidak diantisipasi aparat keamanan dan penyelenggara, hal ini bisa memicu benturan antara pendukung Habib Umar dan pihak yang menolak.


Karena itu, langkah koordinasi antara panitia safari dakwah, tokoh masyarakat setempat, serta kepolisian menjadi krusial agar kegiatan dakwah tetap berjalan kondusif.


PWI-LS dikenal sebagai organisasi yang sering melontarkan kritik keras terhadap tokoh atau kelompok yang dianggap tidak sejalan dengan pandangan mereka. 


Dalam beberapa kasus, PWI-LS sempat terlibat perselisihan dengan kelompok keagamaan lain. Namun, tidak semua klaim penolakan berujung aksi nyata.


Dengan reputasi tersebut, wajar jika isu “penolakan” terhadap Habib Umar cepat viral, sekalipun belum tentu ada komando resmi dari pusat organisasi.


Di tengah memanasnya narasi penolakan ini, publik menilai penting adanya klarifikasi resmi. 


Penyelenggara safari dakwah perlu menyampaikan pernyataan terbuka terkait keamanan acara. PWI-LS, bila memang tidak menolak, sebaiknya segera meluruskan kabar di media sosial.


Sebaliknya, bila PWI-LS memang punya keberatan, mekanisme yang elegan adalah menyampaikannya lewat dialog, bukan dengan ancaman pembubaran.


Isu penolakan safari dakwah Habib Umar bin Hafidz oleh PWI-LS hingga kini lebih banyak bersumber dari unggahan simpatisan di media sosial daripada sikap resmi organisasi. 


Publik diimbau tetap tenang, menunggu klarifikasi resmi, dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang bisa memicu perpecahan.


Bagi aparat, isu ini menjadi alarm dini untuk memastikan hak kebebasan umat beragama terlindungi, dan menjaga agar safari dakwah seorang ulama internasional tidak ternodai oleh konflik horizontal yang sebenarnya bisa dicegah dengan komunikasi.


Sumber: SuaraNasional

Halaman:

Komentar