Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh masih menyisakan pertanyaan besar, terutama menyangkut utang yang menumpuk kepada China. Apakah proyek infrastruktur ini benar-benar dibangun untuk kepentingan rakyat?
Pertanyaan Mendasar: Kereta Cepat Whoosh untuk Siapa?
Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Universitas Paramadina, Dr Handi Rizsa Idris, mempertanyakan alasan di balik ambisi pemerintah era Presiden Joko Widodo membangun kereta cepat, yang kini meninggalkan beban utang besar di era Presiden Prabowo Subianto.
"Sebenarnya ada satu pertanyaan mendasar, proyek itu buat kepentingan siapa, apakah untuk kepentingan masyarakat?" ujar Handi Rizsa dalam sebuah siaran pers Indef.
Tingkat Urgensi dan Pilihan Transportasi yang Ada
Ditinjau dari jarak tempuh dan lokasi stasiun, Handi menilai masyarakat sebenarnya masih memiliki banyak pilihan moda transportasi lain yang lebih murah dibandingkan menggunakan Whoosh.
"Jarak 150 km Jakarta-Bandung bagi masyarakat masih nyaman menggunakan moda transportasi bus atau kereta. Karena (Whoosh) belum menunjukkan tingkat urgensi," jelasnya.
Artikel Terkait
Viral Momen Zulkifli Hasan Makan Sate Tubaka di Aceh, Disindir Mirip Robert De Niro
Prabowo Tolak Bantuan Asing Bencana Sumatra: Alasan & Langkah Penanganan Pemerintah
Paket Internet XL 2024: Panduan Lengkap MyXL untuk Streaming, Kerja & Keluarga
Video Ferdy Sambo Berkhotbah di Lapas Cibinong Viral, Begini Penjelasan Ditjen PAS