Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh masih menyisakan pertanyaan besar, terutama menyangkut utang yang menumpuk kepada China. Apakah proyek infrastruktur ini benar-benar dibangun untuk kepentingan rakyat?
Pertanyaan Mendasar: Kereta Cepat Whoosh untuk Siapa?
Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Universitas Paramadina, Dr Handi Rizsa Idris, mempertanyakan alasan di balik ambisi pemerintah era Presiden Joko Widodo membangun kereta cepat, yang kini meninggalkan beban utang besar di era Presiden Prabowo Subianto.
"Sebenarnya ada satu pertanyaan mendasar, proyek itu buat kepentingan siapa, apakah untuk kepentingan masyarakat?" ujar Handi Rizsa dalam sebuah siaran pers Indef.
Tingkat Urgensi dan Pilihan Transportasi yang Ada
Ditinjau dari jarak tempuh dan lokasi stasiun, Handi menilai masyarakat sebenarnya masih memiliki banyak pilihan moda transportasi lain yang lebih murah dibandingkan menggunakan Whoosh.
"Jarak 150 km Jakarta-Bandung bagi masyarakat masih nyaman menggunakan moda transportasi bus atau kereta. Karena (Whoosh) belum menunjukkan tingkat urgensi," jelasnya.
Artikel Terkait
Purbaya Boyong Hacker LPS dari Rusia, Strategi Gaya KGB untuk Perkuat Coretax?
5.000 Ton Batu Giok Aceh Akan Dijadikan Material Pembangunan Masjid
Kemenhub & KCIC Diduga Mark-Up Whoosh, CISA Minta Aparat Hukum Usut Tuntas
Hamish Daud Buka Suara: Raisa Boleh Gugat Cerai Jika Saya Langgar Janji