"Ini bukan hanya soal nilai ekonominya, tapi juga kebanggaan bagi masyarakat Aceh, terutama Nagan Raya," tambah Bupati Teuku Raja Keumangan.
Proses Geologi Pembentukan Giok Selama Jutaan Tahun
Para ahli geologi menjelaskan bahwa giok terbentuk di kerak bumi selama jutaan hingga ratusan juta tahun, akibat tekanan dan panas tinggi dari pergerakan lempeng bumi. Artinya, batu giok yang ditemukan di Beutong, Nagan Raya ini telah terbentuk sejak zaman prasejarah, bahkan lebih tua dari era dinosaurus.
Proses geologi yang panjang inilah yang memberikan giok Aceh tekstur halus, warna hijau alami, dan kilau khas yang membuatnya sangat berharga.
Potensi Wisata Geologi dan Edukasi di Nagan Raya
Temuan batu giok raksasa ini berpotensi menjadikan Nagan Raya sebagai pusat wisata geologi dan religi terkemuka di Aceh. Pemerintah daerah berencana membuka akses jalan dan mengembangkan kawasan wisata edukatif agar masyarakat dapat menyaksikan langsung keindahan batu giok raksasa tersebut.
Selain menjadi aset daerah, keberadaan giok ini juga menjadi pengingat akan kekayaan alam Indonesia yang luar biasa, sekaligus tantangan untuk mengelolanya secara bijak tanpa eksploitasi berlebihan.
"Batu ini bukan sekadar harta karun alam, tapi warisan sejarah bumi yang harus kita jaga," pungkas Teuku Raja Keumangan menegaskan.
Sumber: Suara.com
Foto: Batu giok 20 ton yang ditemukan di Nagan Raya. [Suara.com/Alfiansyah Ocxie]
Artikel Terkait
Viral Momen Zulkifli Hasan Makan Sate Tubaka di Aceh, Disindir Mirip Robert De Niro
Prabowo Tolak Bantuan Asing Bencana Sumatra: Alasan & Langkah Penanganan Pemerintah
Paket Internet XL 2024: Panduan Lengkap MyXL untuk Streaming, Kerja & Keluarga
Video Ferdy Sambo Berkhotbah di Lapas Cibinong Viral, Begini Penjelasan Ditjen PAS