Dari titik inilah, penyidik dapat menelusuri lebih lanjut kemungkinan adanya pihak-pihak yang diuntungkan dari keputusan tersebut.
"Ya dimulai dari kerugian yang diderita proyek ini, apakah karena disebabkan oleh pengelolaan, atau karena pilihan modanya yang keliru, kemudian adakah pihak-pihak yang mendapatkan sesuatu atau kompensasi atas pilihan ini, termasuk presiden," jelasnya.
Status Penyidikan dan Latar Belakang Kasus
KPK telah mengonfirmasi peningkatan status kasus dugaan mark-up anggaran proyek Whoosh ke tahap penyelidikan. Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyatakan, "Saat ini sudah tahap penyelidikan," meski belum memberikan rincian lebih lanjut.
Eskalasi ini merupakan tindak lanjut dari pengungkapan Mahfud MD melalui sebuah video di YouTube. Dalam video tersebut, Mahfud mengklaim adanya selisih biaya yang signifikan antara perhitungan di Indonesia dan di China.
"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar AS. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," ungkap Mahfud.
Merespons hal tersebut, KPK sebelumnya telah mengimbau Mahfud MD dan masyarakat yang memiliki informasi untuk menyampaikan laporan resmi guna ditindaklanjuti lebih lanjut.
Artikel Terkait
Gempa M 6,8 Guncang Tanimbar Maluku, Terasa hingga Papua: Ini Data dan Imbauan BMKG
Yudo Sadewa, Anak Menkeu, Ramal Krisis 2027-2032: Siapkan Bitcoin & Emas!
Tetangga Tega Bunuh IRT di Cimahi Gegara Pinjaman Ditolak, Motifnya Bikin Geram
Gibran Bacakan Undian di Acara Mancing, Tupoksi Wapres Dikritik Netizen: Rasa Ketua Karang Taruna!