Sayangnya, hingga laporan ini dibuat, perhiasan-perhiasan bernilai tinggi hasil curian tersebut masih belum ditemukan. Jaksa Beccuau menyatakan harapannya agar barang-barang bersejarah itu dapat segera ditemukan dan dikembalikan ke Museum Louvre.
Profil Pelaku dan Pencurian Terorganisir
Kedua pria yang ditahan berhasil diidentifikasi berkat jejak DNA yang mereka tinggalkan di TKP. Salah satu pelaku adalah warga negara Aljazair berusia 34 tahun yang berstatus pengangguran dan telah tinggal di Prancis sejak 2010. Ia ditangkap ketika berusaha menaiki pesawat menuju Aljazair. Pelaku lainnya, berusia 39 tahun, sebelumnya sudah berada dalam pengawasan pihak berwajib terkait kasus pencurian dengan pemberatan.
Kedua pria yang tinggal di daerah Aubervilliers, pinggiran kota Paris ini, akan menjalani penyelidikan formal atas dugaan tindak pidana pencurian terorganisir.
Modus Operandi dan Celah Keamanan Louvre
Para pencuri berhasil melarikan delapan benda berharga dengan total nilai diperkirakan mencapai $102 juta atau setara miliaran rupiah. Modus yang digunakan adalah dengan mencuri truk lift dua minggu sebelum aksi untuk mengakses balkon luar museum, kemudian memecahkan jendela untuk masuk.
Yang mengejutkan, sistem kamera keamanan museum gagal mendeteksi penyusupan ini dengan cepat, sehingga aksi perampokan yang hanya berlangsung 6-7 menit itu berhasil dilakukan. Celah keamanan ini memaksa pihak museum untuk memindahkan beberapa koleksi permata paling berharganya ke Bank of France dengan pengawalan ketat polisi rahasia.
Artikel Terkait
PPATK Beberkan Perputaran Uang Judi Online Rp976,8 Triliun, 51 Ribu ASN Terlibat
Banjir Jakarta Hari Ini: 53 RT Terdampak di Jaksel & Jaktim, Cipete Utara 160 cm
Wakil Bupati Pidie Jaya Lakukan Kekerasan ke Petugas Gizi, BGN Kecam
Kritik Gus Sahal: NU Kurang Terbuka, GP Ansor Beri Respons Tegas