Trump Bantah Rencana Serangan Militer AS ke Venezuela
Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi membantah laporan media mengenai rencana serangan militer ke Venezuela. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Trump di pesawat Air Force One pada Jumat, 31 Oktober 2025, menanggapi klaim The Wall Street Journal tentang identifikasi target militer di Venezuela.
Latar Belakang Ketegangan AS-Venezuela
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Pemicu utamanya adalah tuduhan Trump terhadap pemerintah Venezuela yang dituding mendukung kartel "narkoteroris". Sejak September, AS telah menghancurkan setidaknya 14 kapal yang diduga milik kartel narkoba di perairan Karibia.
Peningkatan Kehadiran Militer AS di Karibia
Pemerintah AS telah memperkuat kehadiran militernya di kawasan Karibia dengan mengerahkan armada tempur, termasuk kapal induk USS Gerald R. Ford. Selain itu, CIA juga diizinkan melakukan operasi rahasia di wilayah Venezuela. Meski demikian, Trump menegaskan bahwa langkah ini bukan upaya untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
Respons Venezuela dan Negara Lain
Presiden Nicolas Maduro secara tegas menolak semua tuduhan perdagangan narkoba yang dilayangkan AS. Maduro berjanji akan mempertahankan kedaulatan Venezuela jika terjadi invasi dan menuduh Washington "mengada-adakan perang baru". Presiden Kolombia Gustavo Petro juga mengutuk tindakan AS, menyoroti korban jiwa warga sipil dalam operasi militer tersebut.
Dengan penolakan resmi dari Trump ini, perkembangan hubungan diplomatik dan keamanan antara Amerika Serikat dan Venezuela terus menjadi perhatian internasional.
Artikel Terkait
Insanul Fahmi Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Ini Bukti dan Kronologinya
Fakta Lengkap Pembunuhan Alvaro Kiano oleh Alex Iskandar: Motif, Kronologi, dan Foto Pelaku
TNI AL Gagalkan Pengiriman Nikel Ilegal di Konawe Utara, Ini Modus Pelanggarannya
Download Snack Video Tanpa Watermark: GetSnackVideo Solusi Tercepat 2024