Trump Bantah Rencana Serangan Militer AS ke Venezuela: Fakta dan Latar Belakang

- Sabtu, 01 November 2025 | 07:20 WIB
Trump Bantah Rencana Serangan Militer AS ke Venezuela: Fakta dan Latar Belakang

Trump Bantah Rencana Serangan Militer AS ke Venezuela

Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi membantah laporan media mengenai rencana serangan militer ke Venezuela. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Trump di pesawat Air Force One pada Jumat, 31 Oktober 2025, menanggapi klaim The Wall Street Journal tentang identifikasi target militer di Venezuela.

Latar Belakang Ketegangan AS-Venezuela

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Pemicu utamanya adalah tuduhan Trump terhadap pemerintah Venezuela yang dituding mendukung kartel "narkoteroris". Sejak September, AS telah menghancurkan setidaknya 14 kapal yang diduga milik kartel narkoba di perairan Karibia.

Peningkatan Kehadiran Militer AS di Karibia

Pemerintah AS telah memperkuat kehadiran militernya di kawasan Karibia dengan mengerahkan armada tempur, termasuk kapal induk USS Gerald R. Ford. Selain itu, CIA juga diizinkan melakukan operasi rahasia di wilayah Venezuela. Meski demikian, Trump menegaskan bahwa langkah ini bukan upaya untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

Respons Venezuela dan Negara Lain

Presiden Nicolas Maduro secara tegas menolak semua tuduhan perdagangan narkoba yang dilayangkan AS. Maduro berjanji akan mempertahankan kedaulatan Venezuela jika terjadi invasi dan menuduh Washington "mengada-adakan perang baru". Presiden Kolombia Gustavo Petro juga mengutuk tindakan AS, menyoroti korban jiwa warga sipil dalam operasi militer tersebut.

Dengan penolakan resmi dari Trump ini, perkembangan hubungan diplomatik dan keamanan antara Amerika Serikat dan Venezuela terus menjadi perhatian internasional.

Komentar