Proyeksi Ekonomi Indonesia Kuartal III-2025: Pertumbuhan Stabil di 5%, Ini Faktor Pendukungnya

- Sabtu, 01 November 2025 | 08:40 WIB
Proyeksi Ekonomi Indonesia Kuartal III-2025: Pertumbuhan Stabil di 5%, Ini Faktor Pendukungnya

Proyeksi Ekonomi Indonesia Kuartal III-2025: Pertumbuhan Stabil di 5 Persen

Lembaga riset Prasasti Center for Policy Studies memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 akan bertahan di kisaran 5 persen. Meskipun konsumsi rumah tangga dan investasi menunjukkan performa solid, laju pertumbuhan saat ini cenderung stabil tanpa penguatan signifikan.

Konsumsi Rumah Tangga dan Tantangan Inflasi

Data terbaru menunjukkan penjualan ritel meningkat 5,8 persen pada September, mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejak awal 2024. Namun, inflasi inti yang hanya mencapai 2,2 persen mengindikasikan daya beli masyarakat masih terbatas. Menurut Direktur Riset Prasasti, Gundy Cahyadi, kehati-hatian rumah tangga menjadi faktor risiko utama pertumbuhan ekonomi.

Peran Investasi dan Realisasi Fiskal

Investasi tetap menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi meski menunjukkan tanda perlambatan. Realisasi investasi melalui BKPM naik 13,9 persen pada kuartal ketiga, didominasi sektor pusat data, logistik, dan infrastruktur digital. Sementara itu, realisasi belanja pemerintah hingga September baru mencapai 59,7 persen dari target tahunan, lebih rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Dukungan Kebijakan Moneter dan Eksternal

Likuiditas perekonomian menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan M2 sebesar 8 persen pada September. Kondisi ini didorong pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia yang telah memangkas suku bunga acuan 150 bps sejak September 2024. Dari sisi eksternal, surplus neraca perdagangan mencapai USD5,49 miliar pada Agustus - tertinggi sejak awal 2024 - membantu stabilisasi nilai tukar rupiah dan cadangan devisa.

Sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal dinilai berjalan baik dalam menopang pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan di tengah dinamika global yang belum menentu.

Komentar