BBM Impor Off Spec 2025: Fakta Lonjakan Kasus, Biaya Rugi, dan Upaya Sabotase

- Sabtu, 01 November 2025 | 16:50 WIB
BBM Impor Off Spec 2025: Fakta Lonjakan Kasus, Biaya Rugi, dan Upaya Sabotase

BBM Impor Off Spec 2025: Fakta di Balik Lonjakan Kasus dan Upaya Sabotase

Sejak pertengahan 2025, kasus BBM impor off spec untuk produk Pertamax dan Pertalite menjadi sorotan publik. Banyak yang bertanya mengapa bahan bakar Pertamina bermasalah saat diimpor. Jawabannya tidak hanya terletak pada mutu teknis, tetapi juga pada tata kelola energi nasional yang dipengaruhi kepentingan besar.

Pembersihan Sistem dan Aksi Balas Dendam

Setelah terbukanya kasus hukum tata kelola migas di awal 2025, Pertamina memblokir lebih dari 15 vendor dalam Daftar Mitra Usaha Terseleksi (DMUT) yang terlibat dalam pemeriksaan Kejaksaan Agung. Langkah ini bertujuan memperbaiki integritas sistem impor BBM nasional. Namun, jaringan importir migas lain yang masih terafiliasi dengan tersangka korupsi impor minyak mentah Mr. MRC diduga melakukan aksi balas dendam dan sabotase terhadap sistem yang telah dibersihkan.

Operasi Jejaring Internasional dan Tujuan Merusak Reputasi

Kelompok ini diduga beroperasi melalui jejaring dagang internasional yang kompleks dan secara sengaja mengirimkan kargo BBM off spec ke Indonesia. Tujuannya bukan hanya bisnis, tetapi juga menurunkan kredibilitas Pertamina sebagai perusahaan milik rakyat Indonesia. Narasi ini digoreng di ruang publik untuk membentuk opini negatif terhadap BUMN energi terbesar Indonesia.

Fakta Data dan Lonjakan Kasus Off Spec

Data menunjukkan bahwa lonjakan kasus off spec bukan berasal dari kilang domestik, melainkan dari BBM impor yang melalui jalur distribusi luar negeri. Hingga Agustus 2025, tercatat 24 kasus off spec, meningkat enam kali lipat dari tahun sebelumnya. Parameter yang paling sering bermasalah adalah distilasi 50 persen, oxidation stability, dan benzene content yang berkaitan dengan tahapan blending dan pengawasan di luar negeri.

Halaman:

Komentar