Penyebab Bau RDF Rorotan Menurut Pramono Anung: Sistem Angkut Sampah Jadi Masalah
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan tanggapan resmi terkait keluhan warga mengenai bau tak sedap yang kembali muncul dari fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Menurut penjelasannya, akar permasalahannya bukan terletak pada teknologi RDF itu sendiri, melainkan pada sistem pengangkutan sampah yang belum berjalan optimal.
Pramono Anung menegaskan bahwa fasilitas RDF Rorotan sebenarnya sudah mampu beroperasi dengan kapasitas pengolahan 1.000 hingga 1.200 ton sampah. Ia mengakui secara jujur bahwa problem utamanya ada pada proses pengangkutan dan kondisi sampah yang dibawa.
Dua Faktor Pemicu Bau di RDF Rorotan
Gubernur membeberkan dua faktor utama yang memicu keluhan bau dari warga. Pertama, adalah masalah pada armada pengangkut sampah. "Harusnya di Rorotan itu sampahnya tidak boleh lebih dari 2 sampai 7 hari. Kemarin, mobil yang mengangkut itu air lindinya bertebaran. Itu yang kemudian menyebabkan bau ke mana-mana," ujar Pramono di Jakarta Pusat.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Tanah Longsor di Makassar Jakarta Timur: 3 Rumah Ambles dan Penyebabnya
Laba Grab USD 17 Juta di Kuartal III 2025: Saham Anjlok 9,2% Meski Pendapatan Tembus Ekspektasi
Transjakarta Target 400 Juta Penumpang 2025, Wujudkan Smart Mobility
Puan Maharani Tegur OTT KPK ke Gubernur Riau: Pejabat Diminta Mawas Diri