PPATK Ungkap Dampak Sosial Judi Online yang Luar Biasa Besar
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan dampak sosial yang sangat besar dari kecanduan judi online. Dampak ini tidak hanya menyangkut masalah keuangan, tetapi juga merusak kesehatan mental individu dan orang-orang terdekatnya.
Laporan Langsung ke Presiden Prabowo
Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana, menyatakan bahwa ia telah melaporkan besarnya dampak sosial judi online ini secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Laporan ini disampaikan dalam konteks upaya membangun Asta Cita dan mewujudkan Indonesia Emas.
Kisah Tragis di Balik Kecanduan Judi Online
PPATK memaparkan sejumlah berita tragis yang diakibatkan judi online. Seorang sopir truk dilaporkan mengakhiri hidupnya setelah kalah berjudi. Kasus lebih miris lagi, seorang ayah tega menjual anak kandungnya sendiri untuk melunasi hutang akibat kecanduan judol.
Proses Pemulihan yang Sangat Panjang
Ivan Yustiavandana menegaskan bahwa memulihkan kondisi seorang pecandu judi online ke keadaan normal membutuhkan waktu yang sangat lama. Proses pemulihan ini bahkan bisa memakan waktu lebih dari 10 tahun untuk bangkit dari trauma finansial dan psikologis. Sayangnya, pemulihan tidak mungkin bagi mereka yang sudah mengakhiri hidup.
Judol Sebagai Pemicu Perceraian
Masalah judi online juga disebut-sebut mengganggu keharmonisan rumah tangga. PPATK mencatat banyaknya gugatan cerai yang diajukan istri terhadap suami di pengadilan agama, dengan latar belakang masalah kecanduan judi online.
Artikel Terkait
Cara Cek Penerima BLT Kesra 2025 Rp900.000 Online di cekbansos.kemensos.go.id
3 Jalur Alternatif Makassar ke Palu 2024: Rute Tercepat & Tips Aman
Proses Seleksi Pelatih Baru Timnas Indonesia: PSSI Minta Publik Bersabar
Kisah Viswash Kumar Ramesh: Satu-satunya Selamat Kecelakaan Air India AI 171, Kini Berjuang Lawan PTSD