"Mungkin ada pihak-pihak yang tidak tahu dari mana yang ingin selalu menimbulkan kecemasan rakyat. Jadi tenang-tenang saja, bangsa kita kuat, bangsa kita kaya," ungkap Prabowo Subianto.
Fokus pada Manfaat untuk Rakyat, Bukan Keuntungan
Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa dalam menilai proyek seperti Whoosh, parameter utamanya bukanlah keuntungan finansial semata. Yang paling penting adalah manfaat dan pelayanan yang diberikan kepada publik.
Kebijakan semacam ini, menurutnya, merupakan wujud dari kewajiban pelayanan publik (public service obligation) yang menunjukkan kehadiran negara untuk mensejahterakan rakyat.
“Whoosh itu, semua public transport di seluruh dunia, jangan dihitung untung, untung, rugi, rugi. Hitung manfaatnya untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu, ini namanya public service obligation. Ada yang menyarankan, tadi disampaikan oleh Menteri Perhubungan, semua kereta api kita pemerintah subsidi 60 persen," kata Prabowo menegaskan.
Artikel Terkait
Sistem Satu Data UMKM Terintegrasi: Perintah Langsung Prabowo untuk Digitalisasi 57 Juta Pelaku Usaha
Larangan Thrifting Prabowo: Beralih ke Produk Lokal & Strategi Digital UMKM
Penertiban Tambang Nikel Ilegal di Morowali: 62,5 Hektar Ditertibkan Satgas PKH
Prabowo Perintahkan Pembangunan Kereta Api Trans-Sumatera, Kalimantan & Sulawesi: Turunkan Biaya Logistik