Namun, Pak Amin menerima tantangan itu sebagai panggilan untuk berinovasi. Tanpa meja dan kursi, kelas-kelas diatur dalam lingkaran, membuat atmosfer yang lebih kolaboratif.
"Ketika tidak ada meja yang membatasi, anak-anak dapat bergerak bebas, saling berinteraksi, dan belajar satu sama lain," kata Pak Samsul
Papan tulis yang tidak tersedia dipecahkan dengan memanfaatkan dinding kelas sebagai media pembelajaran.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 SMP Halaman 249 Bab 4 Unit 3 Kurikulum Merdeka, Worksheet 4.21
Pak Samsul menggunakan warna-warni spidol untuk memberikan warna-warni pada kalender bekas yang di balik. Hasilnya ditempel di dinding kelas. Menciptakan peta konsep yang hidup dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas X.
Setiap sudut kelas menjadi sumber pengetahuan visual, membuktikan bahwa pembelajaran tidak tergantung pada peralatan mahal.
Walaupun tidak ada meja kursi yang nyaman, semangat belajar yang ditanamkan oleh Pak Samsul telah menciptakan atmosfer positif di madrasah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: mediahariankita.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA