Salah satunya adalah seorang mantri bernama Ki Bocor, yang menolak mengakui kekuasaan Panembahan Senopati karena usia Kerajaan Mataram yang dianggapnya lebih muda. Sebagaimana dikutip dari "Puncak Kekuasaan Mataram : Politik Ekspansi Sultan Agung" dari De Graaf.
Ki Bocor bahkan merencanakan untuk menguji kesaktian Panembahan Senopati dengan menggunakan keris legendarisnya, Kebo Dengen. Namun, rencana tersebut tercium oleh Panembahan Senopati sendiri.
Pada suatu malam, ketika Panembahan Senopati sedang duduk, Ki Bocor tiba-tiba menyerangnya dari belakang dengan menusuk menggunakan keris Kebo Dengen. Panembahan Senopati tetap tenang hingga Ki Bocor kehabisan tenaga dan jatuh di tanah, kemudian mencium kakinya sebagai tanda penghormatan.
Tanpa dendam, Panembahan Senopati memilih untuk memaafkan Ki Bocor dan membiarkannya pergi, sementara keris Kebo Dengen tetap tertancap di tanah.
Asal usul Ki Bocor dibahas dalam beberapa naskah, termasuk Babad Tanah Djawi, Babad Pajajaran, dan Serat Baron Sakender. Namun, Kitab Babad Pasir juga memberikan catatan tentang tokoh tersebut.
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA