Justru keputusannya untuk memeluk agama Islam terbilang mudah dan cepat.
Ia mengungkapkan, semua itu berawal dari sebuah pesan berantai yang ia terima di ponsel Blackberry miliknya.
Dalam pesan berantai itu disebutkan kalau seorang ayah yang beragama Islam akan sulit masuk surga, jika anaknya memiliki agama yang berbeda. Isi pesan itu lantas membuatnya termenung dan berpikir.
Hati kecilnya berkata, ia tak mau ayahnya kesulitan masuk surga hanya karena memilik anak yang berbeda agama.
"Saat itu aku mikirnya biar bapak masuk surga. Ketika dapat artikel itu, defense mecanism aku logika. Waduh kok berarti kalau misalkan, saat itu aku diterangkan hadisnya," terangnya.
"Kalau bapak Islam, anak Katolik, sulit loh dia untuk masuk surga. Kepikiran. Pada waktu itu aku bilangnya biar adil saja, separuh kehidupanku di Katolik, separuh kehidupanku di Islam," kenangnya.
Kegelisahannya itu lantas membawa dr Tirta pada sejumlah kiai.
Ia berkonsultasi, memantapkan niatnya, hingga akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat.
dr Tirta juga mengatakan, keputusannya memeluk agama Islam tak membuat ibunya marah atau kecewa.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA