Secara terpisah, Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa utusan Amerika Serikat Amos Hochstein saat ini berada di Lebanon.
"Pembahasan yang sedang dilakukannya penting, dan bagian dari pembahasan tersebut, tentu saja, adalah memulihkan ketenangan di sepanjang Garis Biru (yang memisahkan Lebanon dan Israel), yang tetap menjadi prioritas utama bagi Amerika Serikat dan harus menjadi hal yang paling penting bagi Lebanon dan Israel," kata Jean-Pierre.
Dia menegaskan Amerika Serikat akan terus bekerja keras untuk mencapai resolusi diplomatik yang akan memungkinkan warga negara Israel dan Lebanon untuk kembali ke rumah mereka dan hidup damai serta aman.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan bahwa salah satu tujuan Amerika Serikat sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober tahun lalu adalah mencegah konflik meluas, termasuk di wilayah utara.
Blinken menekankan bahwa tidak seorang pun menginginkan eskalasi dan melihat konflik meluas. "Saya tidak percaya Israel menginginkannya. Saya tidak percaya Hizbullah menginginkannya. Lebanon tentu saja tidak menginginkannya karena akan paling menderita. Saya tidak percaya Iran menginginkannya," kata dia.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel, di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel.
Pada saat yang sama, Israel terus melanjutkan serangan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 37.300 korban dalam delapan bulan terakhir.
Sumber: republika
Artikel Terkait
ICW Laporkan Korupsi Pengurangan Porsi Makanan Haji Rp 255 M, Serahkan 3 Nama Terduga Pelaku
VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?
Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
Fantastis! Dilaporkan Tom Lembong, Lonjakan Harta Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika Jadi Sorotan