PARADAPOS.COM - Pimpinan KPK Johanis Tanak mengingatkan kepada para pejabat untuk tidak korupsi. Dia mengimbau untuk perbanyak amal. Hal itu disampaikan oleh Tanak dalam rapat dengan para kepala daerah "Rakorda Penguatan komitmen Pengawasan Penyelenggaraan Pemda dalam Pemberantasan Korupsi" yang digelar di Makassar, Rabu (17/7).
"Korupsi ini sangat luar biasa membahayakan kehidupan bangsa dan negara," kata Tanak.
"Tolonglah kami sebagai lembaga negara yang diberitugas dan khusus berantas korupsi ini memohon dengan hormat kepada bapak dan ibu, inget pertama akan Tuhan, jalankan tugas itu yang baik dan benar dan rasa tanggung jawab, terutama tanggung jawab terhadap Tuhan," sambungnya.
Tanak mengingatkan akan maut. Dia menyebut, kematian tidak ada yang tahu.
"Apakah bapak tahu kapan dipanggil? bapak nggak tahu, ketika bapak sudah punya uang banyak, ibu punya uang yang banyak, mohon maaf palingan ditutup kain hitam langsung dipeti atau tidak, langsung ditaruh di dalam (tanah). Kalau uang itu Pak, uang hasil korupsi ditaruh di dalam kuburan juga, kemudian di kuburan itu ada mal, Bapak juga tak bisa pakai belanja. Biar ada dolar di situ, dolar Singapura, dolar Amerika, nggak dipakai, nggak akan dipakai barang itu," kata dia.
Sehingga, lanjut Tanak, ketika sudah banyak uang pun baiknya itu digunakan untuk hal yang baik. Seperti memberikannya ke panti asuhan. Asal uang yang diberikannya itu halal, bukan hasil korupsi.
"Makanya kalau masih ada, kasih lah anak-anak panti, tapi bukan berarti cuci uang, kasih uang yang halalan toyyiban, jangan yang haram jadah, tiada amalnya itu. Jadi seperti itulah," kata dia.
"Saya bercanda tapi serius, ketika bapak-bapak nanti korupsi dan diketahui oleh aparat penegak hukum dalam hal ini ada kepolisian, kejaksaan, ada KPK, tiada kompromi Pak, kalau kami di KPK langsung ditahan. Masuk penjara," ujar dia.
Sumber: kumparan.
Artikel Terkait
ICW Laporkan Korupsi Pengurangan Porsi Makanan Haji Rp 255 M, Serahkan 3 Nama Terduga Pelaku
VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?
Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
Fantastis! Dilaporkan Tom Lembong, Lonjakan Harta Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika Jadi Sorotan