paradapos.com - Dalam wawancara eksklusif dengan Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, beliau memberikan pandangan tajam dan mendalam mengenai dinamika politik dan ekonomi Indonesia saat ini.
Kalla, yang juga terkenal sebagai tokoh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap praktik-praktik dalam pemilihan umum dan politik saat ini yang dapat mengganggu keseimbangan demokrasi di negara ini.
Dalam pembukaan wawancaranya, Kalla menekankan pentingnya pemilihan umum yang adil dan terbuka. Beliau menyatakan, "Dalam pemilu jangan dipaksakan, jangan tidak adil, jangan tidak terbuka itu tidak sesuai dengan alam demokrasi."
Kalla menyinggung praktik-praktik yang terjadi di partai Golkar dan dinamika koalisi politik yang terjadi, terutama berkaitan dengan keterlibatan Golkar dalam pencalonan presiden dan wakil presiden.
Lebih lanjut, Kalla membahas peran wakil presiden dan menjelaskan bahwa seorang wakil presiden tidak hanya sebagai "ban serep" tetapi harus memiliki peran yang substantif dalam pemerintahan.
Beliau menekankan pentingnya pengalaman dan kemampuan dalam memegang jabatan ini.
Mengenai kondisi ekonomi, Kalla mengkritik model hilirisasi yang menurutnya belum sepenuhnya memberi manfaat bagi rakyat Indonesia.
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA