“Penting untuk dicatat bahwa ini tidak berarti orang yang selalu bangun pagi memiliki kinerja kognitif lebih buruk,” kata West. “Temuan ini mencerminkan tren keseluruhan di mana mayoritas orang cenderung memiliki kognisi yang lebih baik pada orang yang bangun malam.”
Peneliti juga menekankan pentingnya temuan mereka tentang durasi tidur dan dampaknya pada kinerja kognitif.
“Kami menemukan bahwa durasi tidur memiliki efek langsung pada fungsi otak, dan kami percaya bahwa mengelola pola tidur secara proaktif sangat penting untuk meningkatkan dan menjaga cara kerja otak kita,” ujar Daqing Ma, salah satu pemimpin studi dan seorang profesor di Imperial’s Department of Surgery and Cancer.
“Idealnya, kami ingin melihat intervensi kebijakan untuk membantu meningkatkan pola tidur pada masyarakat umum.”
Intinya, studi ini menemukan orang begadang memiliki kecerdasan kognitif lebih tinggi daripada yang suka bangun pagi. Namun, ini tidak bisa menjadi patokan untuk menentukan kecerdasan seseorang. Sebab, durasi tidur juga dapat memengaruhi kognitif orang tersebut. Selain itu, kalau begadang tapi tidak artinya, bagaimana mungkin orang itu bisa cerdas!
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA