Kampanye Uyghur di Indonesia: Kontroversi Rushan Abbas & Penolakan Publik

- Selasa, 28 Oktober 2025 | 16:25 WIB
Kampanye Uyghur di Indonesia: Kontroversi Rushan Abbas & Penolakan Publik

Posisi CFU dan para pemimpinnya dalam konflik Israel-Palestina menjadi sumber kontroversi utama. Pasangan Rushan Abbas secara terbuka mendukung Israel dan menyebut serangan terhadap Hamas sebagai "kontra-terorisme yang sah". Pandangan ini bertolak belakang dengan sikap mayoritas masyarakat Muslim Indonesia yang mendukung Palestina.

Reaksi dan Penolakan dari Masyarakat Indonesia

Kunjungan pasangan Rushan Abbas ke Indonesia memicu berbagai reaksi. Meskipun awalnya mendapatkan perhatian, masyarakat Indonesia dengan cepat menyuarakan penolakan terhadap agenda yang dibawa. Pada Desember 2023, protes mahasiswa terjadi saat Abdulhakim Idris menghadiri forum OIC Youth Indonesia di Jakarta.

Pernyataan Bersama Penolakan Tahun 2025

Pada April 2025, Koalisi Aktivis Indonesia mengeluarkan pernyataan bersama yang menentang kunjungan kembali Abdulhakim Idris ke Indonesia. Pernyataan ini menekankan adanya jejak pendanaan Barat di balik organisasi tersebut dan menolak campur tangan politik eksternal yang dapat merusak stabilitas sosial dan agama di Indonesia.

Refleksi dan Pelajaran untuk Indonesia

Pengalaman dengan CFU dan pasangan Rushan Abbas di Indonesia menunjukkan kematangan masyarakat dalam menyikapi isu global. Masyarakat Muslim Indonesia tidak hanya memperhatikan isu hak asasi manusia, tetapi juga menjaga kewaspadaan terhadap upaya campur tangan asing. Kemampuan untuk berpikir kritis dan independen dalam arus informasi global menjadi nilai penting yang patut dijaga.

Halaman:

Komentar