Posisi CFU dan para pemimpinnya dalam konflik Israel-Palestina menjadi sumber kontroversi utama. Pasangan Rushan Abbas secara terbuka mendukung Israel dan menyebut serangan terhadap Hamas sebagai "kontra-terorisme yang sah". Pandangan ini bertolak belakang dengan sikap mayoritas masyarakat Muslim Indonesia yang mendukung Palestina.
Reaksi dan Penolakan dari Masyarakat Indonesia
Kunjungan pasangan Rushan Abbas ke Indonesia memicu berbagai reaksi. Meskipun awalnya mendapatkan perhatian, masyarakat Indonesia dengan cepat menyuarakan penolakan terhadap agenda yang dibawa. Pada Desember 2023, protes mahasiswa terjadi saat Abdulhakim Idris menghadiri forum OIC Youth Indonesia di Jakarta.
Pernyataan Bersama Penolakan Tahun 2025
Pada April 2025, Koalisi Aktivis Indonesia mengeluarkan pernyataan bersama yang menentang kunjungan kembali Abdulhakim Idris ke Indonesia. Pernyataan ini menekankan adanya jejak pendanaan Barat di balik organisasi tersebut dan menolak campur tangan politik eksternal yang dapat merusak stabilitas sosial dan agama di Indonesia.
Refleksi dan Pelajaran untuk Indonesia
Pengalaman dengan CFU dan pasangan Rushan Abbas di Indonesia menunjukkan kematangan masyarakat dalam menyikapi isu global. Masyarakat Muslim Indonesia tidak hanya memperhatikan isu hak asasi manusia, tetapi juga menjaga kewaspadaan terhadap upaya campur tangan asing. Kemampuan untuk berpikir kritis dan independen dalam arus informasi global menjadi nilai penting yang patut dijaga.
Artikel Terkait
Viral Anjing Dikarung di Bantul, Polisi Turun Tangan Tapi Tak Bisa Tindak Pelaku! Ini Alasannya
Sandra Dewi Akhirnya Cabut Gugatan, Aset Mewahnya Disita Tetap dalam Kasus Korupsi Timah Suami
Gempa M 4.2 Guncang Jayapura, Ini Lokasi & Dampaknya Menurut BMKG
Bahaya Mematikan! Sherwin Tersenggol Kereta di Simalungun Gara-gara Pakai Headset, Kaki Patah