Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Strategi ke Depannya

- Jumat, 31 Oktober 2025 | 17:05 WIB
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Strategi ke Depannya

Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba Kuartalan, Ini Penyebabnya

Perusahaan energi raksasa Shell (SHEL.L) dan TotalEnergies (TTEF.PA) melaporkan penurunan laba pada kuartal terakhir. Laba Shell turun 10 persen sementara TotalEnergies mengalami penurunan 2 persen. Tekanan utama berasal dari harga minyak yang lebih rendah, meskipun kinerja perdagangan di divisi gas Shell berhasil melampaui ekspektasi pasar.

Strategi Pembelian Kembali Saham Shell dan TotalEnergies

Shell mempertahankan program pembelian kembali saham senilai USD3,5 miliar. Perusahaan telah melakukan pembelian saham lebih dari USD3 miliar selama 16 kuartal berturut-turut. Di sisi lain, TotalEnergies justru akan mengurangi pembelian kembali sahamnya pada kuartal keempat karena tekanan untuk menekan utang perusahaan.

Detail Kinerja Keuangan Shell

Laba yang disesuaikan Shell turun menjadi USD5,4 miliar untuk kuartal yang berakhir 30 September, namun angka ini masih melampaui perkiraan analis sebesar USD5,09 miliar. Pembayaran dividen pemegang saham Shell selama empat kuartal terakhir mencapai 48 persen dari arus kas operasional, berada dalam kisaran target perusahaan 40-50 persen.

Kinerja TotalEnergies dan Proyeksi Pasar

TotalEnergies mencatat laba bersih yang disesuaikan USD4,0 miliar, turun dari USD4,1 miliar tahun sebelumnya. CEO Patrick Pouyanne memproyeksikan margin penyulingan Eropa akan mendekati USD100 per ton pada kuartal keempat, didorong oleh sanksi AS terhadap produsen Rusia. Sementara itu, CEO Shell Wael Sawan memperingatkan potensi kelebihan pasokan minyak pada 2026.

Outlook Pasar LNG dan Kondisi Keuangan

Pasar LNG diperkirakan akan seimbang tahun depan, meskipun ketidakpastian waktu mulai proyek LNG baru dapat mempengaruhi pasokan global. Arus kas operasional Shell turun menjadi USD12,2 miliar dari USD14,7 miliar tahun sebelumnya, dengan rasio utang terhadap ekuitas meningkat menjadi 19 persen dari 16 persen.

Komentar