Namun, ia mengingatkan publik pada catatan sejarah Projo yang pernah "ngambek" dan mengancam bubar. Saat itu, ancaman bubar berakhir setelah Ketua Umumnya, Budi Arie Setiadi, diangkat menjadi Wakil Menteri Desa.
"Orang mungkin pikir Projo lagi ngambek. Menurut saya enggak, pasti orang-orang Projo tahu bahwa mereka harus berterima kasih pada Jokowi," tegas Hensat.
Analis politik ini juga mengingatkan soal kepiawaian Jokowi yang telah dikenal dalam berbagai manuver politik. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa langkah Projo ini murni sebuah strategi yang terencana.
"Bisa jadi seolah-olah dibuat mereka berpisah. Padahal itu adalah sebuah strategi untuk memperkuat ide Jokowi sebelumnya, yaitu mendukung Prabowo-Gibran untuk dua periode," pungkas Hendri Satrio.
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie: Hanya 3 Pihak Ini yang Berwenang Batalkan Perpol 10/2025
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Tegaskan Komitmen Jaga Integritas
Kritik Rektor Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Radikal Atasi Ketidakadilan Kuota PTN
Presiden Prabowo Tinjau Perbaikan Jalan Lembah Anai Sumbar: Progres & Target Pemulihan