Jalan Trans Halmahera: Untuk Rakyat atau Kepentingan Industri Tambang?
Proyek pembangunan Jalan Trans Halmahera menuai sorotan. Banyak pihak mempertanyakan, apakah proyek ini benar-benar untuk kepentingan rakyat atau justru untuk mempercepat konektivitas industri tambang di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Klaim Pemerintah vs Realita di Lapangan
Astuti N. Kilwouw, seorang Akademisi dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, menyoroti hal ini. Meski diklaim untuk mempercepat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi, dari kacamata ekonomi makro, arah pembangunannya justru berpihak pada kepentingan industri. Tolok ukur pertumbuhan ekonomi, kata dia, masih sering dilihat dari banyaknya industri yang berdiri.
"Pada kenyataannya, jalan Trans Halmahera yang dibangun tidak diproyeksikan untuk memudahkan aktivitas masyarakat seperti distribusi hasil pertanian, perkebunan, atau komoditas lokal seperti pala, cengkeh, dan kopra,” ujar Astuti.
Infrastruktur untuk Menghubungkan Kawasan Tambang Nikel
Astuti menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Maluku Utara, baik jalan, pelabuhan, maupun bandara, lebih ditujukan untuk menghubungkan kawasan industri tambang nikel yang tersebar di berbagai wilayah Halmahera.
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie: Hanya 3 Pihak Ini yang Berwenang Batalkan Perpol 10/2025
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Tegaskan Komitmen Jaga Integritas
Kritik Rektor Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Radikal Atasi Ketidakadilan Kuota PTN
Presiden Prabowo Tinjau Perbaikan Jalan Lembah Anai Sumbar: Progres & Target Pemulihan