Rocky Gerung melanjutkan analisisnya dengan menyoroti akar permasalahan. Menurut dia, situasi ini terjadi karena NU yang memiliki basis nilai religiusitas yang kuat, akhirnya tergoda oleh praktik pragmatisme, termasuk dalam ranah politik dan bisnis.
"Organisasi yang didirikan dengan basis nilai yang kuat itu, akhirnya terseret, harus terlibat karena panggilan suasana atau panggilan situasi yang bersejarah itu dalam politik dan terakhir soal-soal bisnis," jelasnya.
Rocky Gerung menutup pernyataannya dengan mengatakan, "Jadi oke kita tunggu bagaimana evolusi dalam NU antara pikiran-pikiran akomodasionistik dan pikiran-pikiran pragmatik."
Polemik PBNU dan analisis para pengamat seperti Rocky Gerung terus menjadi perbincangan hangat, menandakan dinamika internal organisasi keagamaan yang kompleks.
Artikel Terkait
Langkah Hukum Jokowi Soal Ijazah Dinilai Bisa Jadi Bumerang, Ini Kata Pengamat
Rekam Jejak Hukum Ahmad Ali: Strategi Bertahan Hidup Politik di PSI?
Syahganda Bongkar Fakta di Balik Julukan Politisi Jalanan Jokowi di Forum Bloomberg
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg, Siap Berpidato Bahasa Inggris di Forum 2025