Ancaman Perpecahan dan Usulan Solusi Yenny Wahid
Yenny menilai potensi perpecahan di tubuh NU akibat isu tambang sangat nyata. Ia mendukung usulan agar konsesi tambang dikembalikan kepada pemerintah. Sebagai alternatif, jika pemerintah ingin membantu ormas, bantuan sebaiknya diberikan dalam bentuk dana segar.
"Lebih baik uangnya saja, bisa dipakai untuk membangun sekolah, pondok pesantren, atau rumah sakit. Itu jauh lebih bermanfaat," cetusnya. Yenny menegaskan bahwa NU sebagai organisasi besar harus dijaga dari kepentingan sempit yang dapat merusak keutuhan.
Konflik di PBNU Dipastikan Karena Persoalan Tambang
Pernyataan Yenny Wahid sejalan dengan pengakuan Islah Bahrawi, Direktur Jaringan Moderat Islam. Dalam sebuah podcast, Islah memastikan bahwa konflik di internal PBNU terjadi karena persoalan tambang.
Islah membeberkan bahwa PBNU telah terikat komitmen dana besar dengan perusahaan-perusahaan tertentu terkait izin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan di era pemerintahan Jokowi. "PBNU terikat Rp40 miliar sejak awal dengan perusahaan-perusahaan ini," jelas Islah.
Dia menyatakan kerumitan situasi ini, di mana penarikan diri NU dari kerja sama dapat menimbulkan kerugian finansial yang signifikan bagi pihak-pihak yang telah berkomitmen.
Artikel Terkait
Dokter Tifa Klaim Ijazah Jokowi di Polda Metro Berbeda 100% dengan Bareskrim
Jimly Asshiddiqie: Hanya 3 Pihak Ini yang Berwenang Batalkan Perpol 10/2025
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Tegaskan Komitmen Jaga Integritas
Kritik Rektor Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Radikal Atasi Ketidakadilan Kuota PTN