"Atau mungkin ada yang mencari sensasi, hati-hati, jangan sampai kita terbawa emosi, dan kemudian terjadi keributan," tambahnya.
Ganjar Pranowo kemudian membahas kasus penganiayaan yang menimpa relawannya di Boyolali.
Setelah mendengar kabar tersebut, Ganjar langsung menghubungi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak untuk meminta penanganan serius terhadap kasus tersebut.
"Saat ada relawan yang mengalami intimidasi dan kekerasan, seperti dihentikan di jalan dan dianiaya, saya segera mengambil tindakan. Saya telah menghubungi Panglima TNI dan KSAD, serta Pangdam untuk menindaklanjuti dengan cepat. Tindakan oknum yang terlibat akan segera dihukum," jelas Ganjar.
Meskipun demikian, Ganjar tetap mengingatkan pendukungnya agar bersikap hati-hati dan menyelesaikan permasalahan dengan cara yang baik tanpa resort ke kekerasan. "Saya mengingatkan kepada pendukung, masalah apapun harus diselesaikan dengan baik, tanpa menggunakan tindakan kekerasan. Kita tidak boleh semena-mena, dan tidak boleh menyakiti rakyat," tandasnya.
Ganjar juga menginginkan agar kasus ini tidak terulang, serta meminta agar oknum anggota TNI yang terlibat dalam penganiayaan segera dipanggil dan diminta klarifikasinya.
"Ini peringatan dari saya, kita minta klarifikasi, bahkan kita siap memanggil oknum tersebut ke DPR jika perlu. Kita tidak boleh bertindak semena-mena yang dapat menimbulkan ketakutan di kalangan siapapun. Mari bersama-sama kita ciptakan kondisi yang kondusif," pungkas Ganjar Pranowo. ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suluhdesa.com
Artikel Terkait
Benny K Harman Tolak Pilkada Lewat DPRD, Ini Alasan Pentingnya Hak Pilih Rakyat
Vonis 165 Tahun Najib Razak vs Jokowi: Analisis Buni Yani Soal Korupsi 1MDB
Pratikno Temui Jokowi di Solo, Diduga Bahas Kasus Ijazah UGM: Fakta dan Analisis
Pemberantasan Korupsi di Indonesia Hanya Simbolik? Analisis Kritik Pengamat