"Namun untuk isu kedua, potensinya rendah," terang Kemal.
"Sebab masyarakat Aceh sekarang tidak mudah lagi dikibuli dengan hanya satu informasi seperti isu-isu separatisme. Tetap mencari tahu tentang berbagai macam informasi," sambungnya.
Terlebih, lanjut Kemal, Partai Aceh saat ini bersekutu dengan partai Ultranasionalis seperti Gerindra. Apalagi banyak jenderal, termasuk Wiranto, yang terlibat dalam penyelesaian konflik di Aceh,
Oleh karena itu, kata Kemal, pernyataan Panglima TNI tentang situasi di Aceh menunjukkan kurangnya informasi dan pemahaman yang keliru.
"Makanya saya sebut Panglima TNI sudah salah dalam mendapat informasi tentang situasi di Aceh, dan salah memahami tentang indeks kerawanan Pemilu," tandas Kemal.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Benny K Harman Tolak Pilkada Lewat DPRD, Ini Alasan Pentingnya Hak Pilih Rakyat
Vonis 165 Tahun Najib Razak vs Jokowi: Analisis Buni Yani Soal Korupsi 1MDB
Pratikno Temui Jokowi di Solo, Diduga Bahas Kasus Ijazah UGM: Fakta dan Analisis
Pemberantasan Korupsi di Indonesia Hanya Simbolik? Analisis Kritik Pengamat