"Yang kedua karena transisi ini begitu besar pekerjaanya, sebaiknya yang mimpin Jakarta itu pihak yang memang ingin fokus menyelesaikan masalah-masalah, bukan orang yang sedang nyari tangga untuk karier politik berikutnya. Jakarta jangan terus-terus dijadikan sebagai ya batu pijak, batu loncatan," ujarnya.
Adapun poin ketiga adalah Jakarta masih bergulat dengan permasalahan kemiskinan. Dia menyinggung masih banyak daerah kumuh di Jakarta.
"Yang ketiga, ini yang saya sampaikan, kebetulan kita masuk tadi kan di daerah-daerah ini, 40 persen warga kita itu di Jakarta itu masih sebagian masuk dalam kategori miskin atau setengah miskin atau nyaris miskin. Sebanyak 22 persen tinggal di daerah-daerah kumuh, kemudian 1,2 juta menjadi operator ojol, 500 ribuan itu dalam kategori miskin absolut kalau di-double dengan yang setengah miskin bisa mencapai satu juta lebih," papar Sudirman.
"Itu artinya tantangan besar yang mesti dihadapi oleh pemimpin ke depan, nah itu yang juga saya merasa, kalau ada kesempatan untuk berbuat sesuatu itulah yang menjadi perhatian kami. Jadi mengangkat yang 40 persen terbawah, ini kira-kira beberapa hal," tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Roy Suryo Ungkap Fakta Dumatno, Sosok di Foto Ijazah Jokowi yang Ternyata Sepupu dan Komisaris
Klaim Bombshell Rustam Effendi: Anak Dumatno Akui Foto di Ijazah Jokowi adalah Ayahnya
Polda Sumbar Dituding Lamban Tangani Tambang Ilegal di Solok, MAI Ancam Laporkan ke Pusat
Komisi VIII DPR Dukung Teguran Keras PBNU ke Gus Elham Yahya, Sebut Perilaku Tak Pantas