paradapos.com - Jelang pemilu tahun 2024, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap adanya aliran dana kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang bersumber dari tambang ilegal. Atas temuan itu, PPATK telah menyampaikan hasil analisis kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
“Waktu itu pernah kami sampaikan ada indikasi dari illegal mining. Dari macam-macam, lah,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana pada Jumat, 15 Desember 2023.
Dalam hal itu, Penegak hukum mengatakan bahwa pendanaan kampanye tersebut juga ada yang berasal dari penyalahgunaan fasilitas pinjaman Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di salah satu daerah di Jawa Tengah. Pencairan kredit yang seharusnya digunakan untuk modal kerja debitur tetapi diduga pada praktiknya dimanfaatkan untuk kepentingan simpatisan partai berinisial MIA.
Adapun total dana yang masuk ke rekening MIA yang berasal dari pencairan pinjaman mencapai Rp 94 miliar. Dari rekening MIA, dana itu dipindahkan kembali ke perusahaan, seperti PT BMG, PT NBM, PT PNH, beberapa individu, dan diduga juga mengalir ke Koperasi Garudayaksa Nusantara.
Inilah Profil Koperasi Garudayaksa Nusantara
Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN Coop) merupakan koperasi yang diprakarsai oleh Prabowo Subianto bersama sejumlah putra dan putri Indonesia. KGN adalah koperasi primer nasional yang artinya beranggotakan orang per orang serta beroperasi di seluruh Indonesia.
KGN memiliki kantor pusat di Jalan RM Harsono 54, Ragunan, Jakarta. Koperasi Garudayaksa Nusantara diklaim menjadi alat perjuangan ekonomi untuk membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Artikel Terkait
Syahganda Bongkar Fakta di Balik Julukan Politisi Jalanan Jokowi di Forum Bloomberg
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg, Siap Berpidato Bahasa Inggris di Forum 2025
Strategi PSI 2029: Transformasi dari Partai Jelita ke Jelata demi Menangkan Pemilu
Desakan Mundur Gus Yahya dari Ketum PBNU: Kronologi, Isi Risalah, dan Ultimatum 3 Hari