PARADAPOS.COM - Dalam dunia politik, tidak ada kawan atau lawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan.
Ungkapan ini kembali terbukti dalam dinamika politik Indonesia ketika Prabowo Subianto, ex-Menteri Pertahanan Jokowi, sekaligus presiden terpilih 2024-2029, mengangkat kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai menteri dan menempatkan beberapa lainnya dalam posisi strategis di kementeriannya.
Keputusan ini menuai perbincangan hangat, terutama mengingat rekam jejak PSI yang sebelumnya kerap mengkritik, bahkan mencela Prabowo secara terbuka.
Fenomena ini mengingatkan kita pada strategi politik Jokowi pasca Pilpres 2019.
Kala itu, Jokowi merangkul Prabowo, rivalnya dalam dua kali kontestasi Pilpres, ke dalam kabinetnya sebagai Menteri Pertahanan.
Langkah ini sempat mengejutkan banyak pihak, tetapi kemudian dimaknai sebagai upaya untuk meredam oposisi dan memperkuat stabilitas politik.
Kini, Prabowo tampaknya mengambil langkah serupa dengan memberikan jabatan kepada kader PSI—partai yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung garis keras Jokowi dan tidak jarang melontarkan kritik tajam kepada Prabowo.
Prabowo mengangkat tiga kader PSI ke dalam Kabinet Merah Putih, yakni Raja Juli Antoni sebagai Menteri Kehutanan, Isyana Bagoes Oka sebagai Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta Giring Ganesha sebagai Wakil Menteri Kebudayaan.
Penunjukan ini semakin memperkuat dugaan bahwa Prabowo ingin merangkul partai tersebut, baik sebagai bagian dari strategi politik maupun sebagai bentuk kompromi kekuasaan.
Tak hanya itu, Prabowo pun mengangkat sejumlah menteri titipan Jokowi dalam kabinetnya.
Keputusan ini semakin mempertegas adanya negosiasi politik antara Jokowi dan Prabowo, di mana keberlanjutan pengaruh Jokowi dalam pemerintahan mendatang tetap terjaga melalui para loyalisnya yang kini menduduki posisi strategis.
Artikel Terkait
Syahganda Bongkar Fakta di Balik Julukan Politisi Jalanan Jokowi di Forum Bloomberg
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg, Siap Berpidato Bahasa Inggris di Forum 2025
Strategi PSI 2029: Transformasi dari Partai Jelita ke Jelata demi Menangkan Pemilu
Desakan Mundur Gus Yahya dari Ketum PBNU: Kronologi, Isi Risalah, dan Ultimatum 3 Hari