Padahal, dia duduk di kursi Presiden atas jasa dan cawe-cawe Jokowi. Ini bukan tuduhan atau fitnah. Prabowo berkali-kali mengakui secara terbuka di depan publik.
Omong Kosong Wiranto
Utusan khusus Presiden bidang Polkam, Wiranro, tampil. Dia mencoba menangahi. Tapi ucapannya hambar.
Kata Wiranto, Prabowo menghormati purnawirawan. Tapi perlu mempelajari karena yang mereka sampaikan masalah amat serius.
Lagi pula, katanya lagi, Prabowo dibatasi trias politika. Ada eksekutif. Tapi juga ada legislatif dan yudikatif. Mencopot Gibran sama sekali bukan area eksekutif.
Wiranto sedang omong kosong. Ini jurus Istana. Wiranto jelas cuma pion. Dia tak mungkin bunyi seperti itu tanpa perintah Prabowo.
Seperinya Istana ingin melempar bola panas ke Senayan. Sambil buying time, tentu saja.
Bagi rakyat dan masa depan bangsa, Gibran adalah racun. Jadi, kita harus membaca tuntutan para jenderal ini sirene peringatan. Prabowo harus mendengar.
Rakyat muak dengan warisan busuk Jokowi. Solusinya? Undang purnawirawan untuk berdialog. Prabowo harus jujur.
Jangan sembunyi di balik pion. Jika Gibran terbukti cacat, dorong pemecatannya lewat jalur konstitusi. Atau, akui Istana cuma boneka Solo!
Halo Presiden Prabowo, apa kabar? Para jenderal senior dan seluruh rakyat berakal waras dan cemas menunggu nyalimu! ***
Artikel Terkait
Dominasi Dasco di DPR RI: Analisis Jaringan Kabinda, Adidas, dan Dampaknya bagi Demokrasi
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan ke PTUN & Aksi Massa 29-30 Desember
Pengibaran Bendera Aceh di Lhokseumawe Bukan Subversif, Ini Penjelasan Pakar Hukum
Dokter Tifa Soroti Paparan Bareskrim: Ijazah Jokowi dan Sinyal Usut Koran KR?