PARADAPOS.COM - Belum selesai polemik ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi, kini giliran ijazah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka yang kembali dipertanyakan.
Pegiat media sosial Dr Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa kini menyinggung soal ijazah sosok yang dikaitkan dengan akun Fufufafa.
Fufufafa selama ini dikaitkan dengan sosok Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, walaupun sampai kini tudingan tersebut belum terbukti.
Dokter Tifa menilai, ijazah dari pria yang kerap dikaitkan dengan Fufufafa perlu dikaji lantaran latar pendidikannya dinilai penuh tanda tanya
"Selanjutnya yang perlu dilakukan penelitian mendalam, dari aspek digital forensik, telematika, dan socio-behavior psikoneurosains adalah ijazah Fufufafa," tulis dokter Tifa di X, dikutip pada Rabu (18/6/2025)
Dokter Tifa pun mengungkapkan alasannya mencari tahu keaslian ijazah dari Jokowi dan putranya
"Saya tidak hanya ingin membongkar kebohongan ijazah, tapi juga membangun generasi baru Indonesia, yang berpikir bebas, merdeka jiwanya, dan hidup dalam nilai ilahi," imbuhnya
Sebelumnya, ketika kontestasi pemilihan presiden-wakil presiden, dokter Tifa juga sempat mempertanyakan soal latar pendidikan Gibran Rakabuming Raka
Tifa mempertanyakan keaslian ijazah Gibran ketika mengenyam bangku kuliah di University of Technology Sydney Insearch, Sidney, Australia.
Dalam cuitannya, Tifa mempertanyakan keaslian pendidikan Gibran ketika mengambil program studi Insearch di University of Technology Sydney Insearch, Sydney, Australia.
Cuitan Tifa tersebut disertai dengan tangkapan layar pemberitaan pada 12 Oktober 2022 yang juga berkaitan dengan isu ijazah palsu.
"Bran @gibran_tweet. Ijazah kursusmu seka Insearch UTS endi coba tak delok. Insearch sak ngertiku artine program utowo kursus untuk persiapan masuk UTS.
Umpamane ngetokke ijazah, levele mung D1 alias kursus. Dadi sak jane kowe ki nang Australia kuliah opo ming kursus tow?" tulis Tifa dalam cuitannya.
Secara umum kicauan itu berarti "Bran @gibran_tweet. Ijazah kursusmu dari Insearch UTS coba aku lihat. Insearch sepengetahuanku artinya program atau kursus untuk persiapan masuk UTS.
Misalnya mengeluarkan ijazah, jenjangnya hanya D1 alias kursus. Jadi kamu di Australia kuliah atau hanya kursus saja?"
👇👇
TAGS
Gibran Sempat Respons
Dari cuitan inilah perdebatan mengenai keaslian ijazah Gibran di media sosial bergulir.
Gibran yang saat itu menjadi calon wakil presiden, lantas angkat suara atas tudingan ijazah perguruan tingginya palsu.
Ia menegaskan bahwa ijazah pendidikannya tidak ada yang palsu.
"Ijazah palsu apa? Tidak ada yang palsu," kata Gibran ditemui selepas acara Silaturahmi Nasional Desa Bersatu 2023 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (19/11/2023).
Di kesempatan lain, Gibran menyatakan bersedia membelikan tiket pesawat ke Singapura untuk mengecek keaslian ijazahnya.
Gibran diketahui pernah mengenyam pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2002 di Orchid Park Secondary School.
Pada 2007, Gibran lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Gibran kemudian melanjutkan studinya ke program Insearch di UTS Insearch, Sydney, Australia. Ia lulus pada 2010.
Pembelaan Gibran kali ini disampaikannya ketika menghadiri acara '13 Tahun Mata Najwa: Bergerak Bergerak Berdampak' di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu malam.
Gibran berbicara mengenai ijazahnya ketika pembawa acara, Najwa Shihab menampilkan dirinya tengah diwisuda pada 13 tahun silam.
"Ini di Singapura. Tahan dulu, Mbak. Ini fotonya lagi dipermasalahkan dua tokoh. Masalah fotonya katanya editan, sama ijazahnya palsu."
"Enggak apa-apa besok teman-teman media seperti biasa jam 07.00 di Balai Kota, entar saya bawain ijazah saya ya. Dicek saja, asli atau palsu," kata Gibran, dikutip Kompas.com dari Youtube Najwa Shihab.
Gibran sendiri sudah menunjukkan dua dokumen ke kantornya di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (20/11/2023).
Dua dokumen itu kemudian diperlihatkan kepada wartawan.
Dokumen itu adalah surat keterangan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Surat itu berisi tentang "Hasil Penilaian Kesetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri atas Nama Gibran Rakabuming Raka".
Dalam surat keterangan itu, Gibran mendapatkan gelar Bachelor of Science (BSc) dalam bidang studi marketing.
Kemudian dokumen kedua adalah ijazah Gibran yang diperoleh dari Universitas Bradford. Ijazah dikeluarkan pada tanggal 13 November 2010 di Singapura.
Gibran mengatakan, alasan dirinya menunjukkan ijazah aslinya tersebut agar tidak berlarut-larut dipermasalahkan.
"Biar cepat selesai. Iya kan ijazahnya kalau palsu harusnya dipermasalahkan dari awal waktu pendaftaran ya. Monggo tak bawakan ijazahnya," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah.
Menurut Gibran, tuduhan soal ijazah palsu tak merugikan dirinya. Justru sebaliknya ia anggap sebagai lucu-lucuan.
"Ndak (merugikan). Saya anggap untuk lucu-lucuan," ucap dia.
Gibran juga tidak mempermasalahkan meski orang yang menuduh ijazahnya palsu sebelumnya juga pernah menuduh Presiden Jokowi menggunakan ijazah palsu.
Untuk memastikan ijazahnya tersebut asli, ia pun menunjukkan bukti fisik kepada awak media di Solo.
"Ndak apa-apa. Makanya saya bawain monggo teman-teman media bisa pegang untuk aslinya, untuk fisiknya, ini yang sudah dilegalisir," ungkap dia.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
HEBOH Surat Terbuka Gubernur Aceh Muzakir Manaf ke Prabowo: Sahabat Seperjalanan, Pernah Jadi Lawan
Soal Pemakzulan, Waketum JoMan Andi Azwan Minta Publik Tak Remehkan Kemampuan Gibran: Mentornya Prabowo & Jokowi!
Ubedilah Badrun: Saya Khawatir Fadli Zon Berubah jadi Fadli Zonk
5 Kebijakan Menteri Yang Dianulir Prabowo: Polemik Elpiji 3 Kg Hingga Sengketa 4 Pulau