Tarik Ucapan soal Ijazah Jokowi, Prof Sofian Eks Rektor UGM Khawatirkan Anak - Istri

- Jumat, 18 Juli 2025 | 00:35 WIB
Tarik Ucapan soal Ijazah Jokowi, Prof Sofian Eks Rektor UGM Khawatirkan Anak - Istri


PARADAPOS.COM - 
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Sofian Effendi mengungkapkan alasan menarik semua pernyataannya terkait riwayat kuliah serta ijazah sarjana Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi yang diunggah dalam video di YouTube.

Video itu berjudul 'Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof Sofian Effendy Rektor 2002-2007! ljazah Jokowi & Kampus UGM!', diunggah oleh kanal YouTube Langkah Update pada 16 Juli 2025. Dalam video itu, Sofian berbincang mengenai riwayat kuliah dan ijazah Jokowi keluaran UGM dengan Pakar Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar.

Terkait penarikan pernyataannya, Sofian mengaku tak mengetahui apabila perbincangannya dengan Rismon disiarkan secara langsung atau streaming di YouTube. Dia mengira kala itu adalah sesi bincang-bincang daring sesamaalumni UGM di kota-kota lain.

"Karena saya tidak menyangka itu live streaming itu disebarkan secara luas. Kalau itu pembicaraan antara sesama orang UGM saya kira oke, internal ya," kata Sofian di kediamannya, Sleman, DIY, Kamis (17/8).

"Tidak tahu (disiarkan). Saya hanya bilang ini kita hanya omong-omong dengan para alumni dari kota-kota lain, memang ada mantan-mantan murid saya dulu dari Aceh, Kalimantan yang berhubungan itu," sambungnya.

Meski Sofian tidak merasa dijebak lewat sesi bincang-bincang tersebut, dia tetap akan melayangkan keberatan karena isi pembicaraan itu dipublikasikan. Sementara, menurutnya, seluruh materi obrolan sifatnya hanya untuk kalangan internal saja.

"Kalau ditanya (ijazah Jokowi asli atau palsu) saya juga belum punya bukti, paling-paling saya ngomong dengan kawan-kawan saya," katanya.

Lebih jauh, Sofian pun memastikan bahwa dirinya tidak sedang dalam tekanan atau intimidasi saat memutuskan mengeluarkan surat pernyataan menarik ucapan di video itu.

Khawatir pendukung Jokowi melaporkan ke polisi


Dia hanya terdorong karena merasa khawatir usai mendapat kabar dan membaca pemberitaan mengenai salah satu kelompok pendukung Jokowi yang berencana mempolisikan dirinya. Sofian dituding telah menyebarkan fitnah lewat ucapannya dalam video.

"Karena itu sangat menakutkan keluarga saya ini kan, istri dan anak-anak saya," ungkapnya.

Sofian pun berharap surat pernyataannya itu bisa memperbaiki hubungan antara dirinya dan pihak UGM, khususnya Rektor Ova Emilia. Harapannya, polemik ijazah Jokowi ini juga bisa segera diakhiri.

"Karena kalau itu perpanjang itu akan merugikan UGM sendiri, dan juga merugikan persatuan bangsa ini. Karena bangsa itu yang harus kita jaga, persatuan," kata dia.

Kalimat Sofian soal penarikan pernyataan tentang ijazah Jokowi itu tertuang dalam sebuah kertas yang dibubuhi tandatangannya. Surat tertanggal 17 Juli 2025 dan dibagikan ke awak media di hari yang sama.

Melalui surat itu pula, Sofian menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Ova Emilia tentang ijazah Jokowi tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di universitas.

"Sehubungan dengan itu, saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran," tulis pernyataan dalam surat itu.

Sebelumnya, di dalam video perbincangannya dengan Rismon, Sofian menyebut dirinya mendengar kabar dari rekan-rekannya pengampu di Fakultas Kehutanan jika nilai Jokowi di semester awal kuliah di tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan ke jenjang S1.

Sofian menyinggung dahulu masih ada program sarjana muda dan sarjana. Namun, Jokowi cuma sampai program sarjana muda atau bergelar B.Sc.

Dia juga bilang skripsi Jokowi adalah hasil mencontek pidato Sunardi, salah seorang dekan di Fakultas Kehutanan. Katanya, skripsi sang mantan wali Kota Solo itu pada akhirnya tak pernah diujikan.

Sofian menuturkan ijazah yang diperlihatkan oleh Jokowi ke publik, diduga kepunyaan Mendiang Hari Mulyono, suami pertama dari adik Jokowi yakni Idayati.

Sumber: cnn

Komentar