PARADAPOS.COM - Panggung politik nasional jelang perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80 diprediksi memanas.
Sebuah analisis tajam menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan besar tidak akan menghadiri upacara 17 Agustus demi menghindari pertemuan krusial dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Ketidakhadiran Jokowi, jika benar terjadi, disebut bukan sekadar urusan seremonial.
Hal ini diyakini sebagai sinyal kuat meredupnya pengaruh sang presiden di tengah konsolidasi kekuasaan yang dimainkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Analisis ini diungkapkan oleh Analis Politik & Militer dari Universitas Nasional, Selamat Ginting.
Menurutnya, pertemuan dengan Megawati dalam panggung sepenting upacara kenegaraan bisa membuat posisi tawar politik Jokowi semakin lemah atau "tenggelam".
"Diduga Megawati akan hadir pada perayaan 17 Agustus, sementara Jokowi kemungkinan tidak hadir untuk menghindari pertemuan dengan Megawati, yang akan membuat Jokowi semakin tenggelam," ujar Selamat Ginting dalam analisisnya di podcast Forum Keadilan TV dikutip dari YouTube pada Selasa (12/8/2025).
Spekulasi ini menguat seiring dengan langkah-langkah politik strategis yang diambil Prabowo Subianto.
Salah satu yang paling disorot adalah pemberian amnesti dan abolisi kepada ribuan orang, termasuk sejumlah tokoh yang selama ini dikenal berseberangan dengan pemerintahan Jokowi.
Bagi Ginting, langkah tersebut adalah sebuah manuver politik cerdas dari Prabowo.
Artikel Terkait
Pesan Natal Kardinal Suharyo: Seruan Pertobatan Pejabat di Tengah Maraknya Kepala Daerah Diciduk KPK
Pilkada Lewat DPRD: Hanya Akal-Akalan Elite Politik untuk Kekuasaan?
Pengakuan Yusril Ihza Mundur Demi Gus Dur Jadi Presiden 1999: Fakta Sejarah Terungkap
Hashim Djojohadikusumo Bantah Isu Lahan Sawit Prabowo: Klarifikasi Lengkap dan Fakta